Seorang oknum guru ngaji berinisial AR diduga mencabuli lima murid laki-lakinya. Oknum itu pun sudah diamankan Satreskrim Polres Tarakan, Kalimantan Utara, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Lima anak laki-laki yang dicabuli adalah murid mengaji yang kejadiannya pada 1 Januari 2022 pukul 23.30," kata Kapolres Tarakan AKBP, Taufik Nurmandia, Selasa (18/1).
Modus yang digunakan tersangka AR untuk mencabuli para korban yang berusia antara berusia 13-16 tahun tersebut tergolong unik. Di melakukan tindakan kejinya di rumah kontrakan dengan mengajak nonton bareng pertandingan Timnas Indonesia.
Kemudian ada korban lima orang dipanggil satu per satu ke dalam toilet, untuk kemudian melakukan aksi pencabulannya.
"Pelaku melakukan aksi kepada para korban. Ada yang satu kali, dua kali, bahkan ada yang sampai delapan kali," ujar Taufik lagi.
Tersangka AR selain sebagai guru ngaji, juga mengajar di salah satu SMP swasta di Tarakan. "Saat melakukan interogasi kepada yang bersangkutan (AR, Red.), dia mengakui perbuatan cabulnya terhadap lima korban anak laki-laki," ungkapnya.
Saksi yang saat ini sudah diperiksa sebanyak enam orang dari berbagai pihak termasuk dari keluarga korban maupun tetangga dari kontrakan tersebut.
Sebelumnya tiga korban dari pencabulan tersangka AR melaporkan kepada pihak keluarganya, selanjutnya keluarga korban melaporkan ke Polres Tarakan.
Penangganan korban saat ini, pihak Polres Tarakan sudah bersurat kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk melakukan pendampingan terhadap para korban.
Serta koordinasi dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tarakan yang dilibatkan untuk penangganan psikologinya. (fin/zul)