Kabar meninggalnya seorang bayi di ambulansyang terjebak macet, ikut menyeret-nyeret nama Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sujana. Kapolda dituduh macam-macam oleh netizen, karena melarang pengawalan ambulans dari tim escorting.
Kapolda Irjen Nana Sujana pun geram dan membantah semua tuduhan kepada polisi ini. Diketahui, sebuah video yang ditambahi caption atau keterangan viral di media sosial Instagram, Senin (17/1).
Seperti yang diunggah akun Instagram info_kejadian_makassar. Dalam unggahannnya akun tersebut menampilkan foto sang bayi sambil menuliskan caption.
“Karena peraturan dari Kapolda Sulsel meniadakan tim escorting/pengawal ambulans di Makassar, akhirnya pasien yang dirujuk ke RS daya, meninggal dalam perjalanan karena macet tanpa adanya pengawalan dari tim escorting,” tulis akun tersebut.
“Saya selaku driver ambulans tidak setuju akan adanya larangan tim escorting/pengawal di Kota Makassar,” tulisnya lagi dalam unggahan yang disertai video itu.
Video lainnya, pasien gawat darurat meninggal di jalan saat hendak menuju rumah sakit, Minggu (16/1) malam. Pembuat video itu diduga driver ambulans yang memuat pasien tersebut.
Dia menyebut bahwa pasien yang dimuat meninggal dunia saat berada di Jalan Urip Sumoharjo Kecamatan Panakkukang Kota Makassar.
Menanggapi semua tuduhan itu, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana geram, setelah mengetahui ada seorang bayi di ambulans meninggal akibat terjebak kemacetan. Irjen Nana pun merespon viralnya video tersebut.
Terlebih, tidak terkawalnya ambulans itu oleh tim escorting, disebut-sebut lantaran adanya peraturan larangan dari Kapolda Sulsel. Irjen Nana Sujana pun angkat bicara terkait video yang terunggah tersebut.
“Ini ngarang-ngarang ini, tidak boleh begitu. Tidak boleh mendeskreditkan orang lain, ini kan keterlaluan ini,” ucapnya, Senin (17/1) siang.
Menurutnya, pihaknya sudah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk berkoordinasi ke pihak rumah sakit atau ambulans yang membutuhkan pengawalan.
“Saya perintahkan, kalau ada yang meninggal lebih baik kan kita ini punya, para direktur lalu lintas, kapolres untuk selalu koordinasi dengan rumah sakit,” tegas Irjen Pol Nana Sujana seperti dilansir tribunnewscom.
“Masyarakat kalau ada yang meninggal silahkan minta bantuan ke polisi. Saya di Sulawesi Selatan itu untuk mengabdi loh, bukan untuk mematikan orang,” jelasnya.
“Iya, bagitu juga ambulans emergency, silahkan dikoordinasikan ke polisi untuk dikawal. Anggota kita siap kok untuk pengawalan,” ucapnya.
Tidak hanya pengawalan iring-iringan mayat, pihaknya juga mengaku telah menyiapkan pengawalan bagi ambulans emergency. Kebijakan, pengawal oleh kepolisian itu, kata dia untuk mengantisipasi adanya clash dengan pengendara lain.