PR (17), seorang pelajar SMK di Semarang tewas ditabrak Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang di tanjakan Jalan Pawiyatan Luhur, Tinjomoyo, Semarang, Jumat (7/1).
Warga Gunungpati itu tewas seketika, usai terpeleset saat berusaha mendahului bus. Ternyata di tempat kejadian perkara (TKP) terpasang glass road stud atau paku jalan.
“Iya motor korban terpeleset paku jalan, lalu jatuh disambar bus BRT dari arah belakang,” ujar Kasat Lantas Polrestabes Semarang AKBP Sigit di Semarang, Jumat (17/1), dikutip dari semarangpedia.com.
Kecelakaan itu bermula ketika korban yang mengendarai motor metik H 5792 ARD dan Bus Trans Semarang H 7759 OQ yang dikemudikan Yulistyono (56) melintas dari arah barat menuju timur. Sesampainya di lokasi, korban berupaya mendahului bus dari arah kanan, namun akhirnya tergelincir dan jatuh.
“Diduga korban kehilangan keseimbangan saat mau pindah lajur kanan ke kiri. Saat pindah lajur menginjak paku jalan sambil mengerem yang mengakibatkan korban terjatuh,” tuturnya.
Hingga saat ini pihak Kepolisian masih memeriksa saksi untuk kepentingan penyelidikan. “Kita masih memeriksa saksi saksi dilokasi kejadian untuk mengetahui kronologi awal,” ujarnya.
Kepala Dishub Kota Semarang Endro Pudyo Martanto membenarkan adanya kejadian kecelakaan yang melibatkan siswi SMK dan BRT Semarang di Jalan Pawiyatan Luhur.
“Memang ada kejadian tersebut dan korbannya meninggal dunia. Bahkan jika sopir atau kru yang melakukan pelanggaran kecil pasti akan ada hukumannya. Mulai diskorsing atau dikeluarkan. Kalau ada pengemudi yang ugal-ugalan akan jadi atensi dari jajaran manajemen BRT,” tutur Endro.
Terkait pengawasan operasional BRT Trans semarang, pihaknya sudah berusaha mengecek rutin ramcheck dan uji KIR.
“Operator sudah cukup ketat mengawasi surat izin perjalanan dan rutin mengadakan ramcheck dan uji KIR, sehingga untuk kejadian kecelakaan ini masih ditangani pihak Kepolisian,” ujarnya. (rs/zul)