Virus corona varian Omicron memengaruhi saluran pernapasan bagian atas, sehingga menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya. Hal itu diungkapkan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Abdi Mahamud, Rabu (5/1).
"Kami menemukan lebih banyak studi yang memperlihatkan bahwa Omicron menginfeksi bagian atas tubuh. Berbeda dari yang lain, yang dapat menyebabkan pneumonia parah," kata Abdi.
"Fakta itu bisa menjadi kabar baik," sambungnya.
Menurut Abdi yang juga menjabat sebagai Manajer Insiden WHO, penularan Omicron yang tinggi menandakan varian tersebut bisa menjadi dominan dalam beberapa pekan di banyak tempat.
"Itu dapat menjadi ancaman bagi negara-negara yang mayoritas penduduknya tetap tidak bersedia divaksin," ujarnya.
Sementara itu, Abdi juga memberikan satu peringatan, seraya menyebut Afrika Selatan "situasi yang berbeda" lantaran mempunyai populasi muda di antara faktor lainnya.
Disinggung soal apakah perlu vaksin khusus Omicron, Mahamud mengatakan terlalu dini untuk mengatakannya, tetapi menekankan bahwa keputusan tersebut membutuhkan koordinasi global dan jangan dilimpahkan ke sektor komersial untuk memutuskannya sendiri. (der/ant/zul)