Empat pemain Timnas Indonesia dilarang bermain di laga final leg kedua menghadapi Thailand karena dianggap melanggar aturan bubble. Larangan itu datang dari Pemerintah Singapura melalui Kepala Singapore Sport Institut, Su Wun Wei yang dikirimkan lewat email.
Aturan bubble itu sendiri mewajibkan pihak yang terlibat dalam turnamen tersebut, termasuk pemain, berada di tempat yang sama dalam menjalani karantina untuk mencegah penularan Covid-19.
Empat pemain yang dilarang tampil adalah Elkan Baggott, Victor Igbonefo Rizky Dwi dan Rizky Ridho. PSSI pun mencak-mencak dengan kejadian ini.
“Kami tidak habis pikir dengan pemerintah Singapura, kami sudah mendapatkan denda dari AFF karena empat pemain itu melanggar aturan bubble pada 23 Desember, dan sudah membayarnya, kok sekarang mendadak mereka menghukum pemain dengan tidak boleh bertanding,” ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi, sebagaimana dikutip dari akun intagram resmi PSSI, Sabtu (1/1).
Yunus menilai aturan itu sangat aneh, sebab saat laga pertama, keempat pemain tidak ada masalah. Ia juga menyebut bahwa selama ini banyak kejadian tidak mengenakkan yang menimpa skuad Garuda selama di Singapura.
Baik terkait pola makanan, juga peraturan bubble sendiri yang dinilai merugikan Timnas.
“Selama di Singapura, timnas Indonesia meski menjalani sistem bubble, harus selantai dengan orang umum di hotel Orchard tempat menginap, tentu ini sama saja dengan tidak bubble, bahkan panitia pertandingan juga tidak menggunakan konsep bubble,” paparnya.
Sementara itu Ketua Umum PSSI Mohamad Iriawan sudah memerintahkan agar PSSI mengirim surat banding kepada pemerintah Singapura. Perintah itu pun segera ditindaklanjuti oleh official PSSI yang berada di Singapura.
Namun meski sudah melakukan banding, dan berkomunikasi dengan Sekjen AFF, menurutnya belum ada jawaban resmi dari pemerintah Singapura. (sul/zul)