Teks Pembunuh

Minggu 26-12-2021,07:55 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

AWALNYA si Cewek sering mendorong cowoknya untuk bunuh diri saja. Tidak berguna.

Akhirnya si Cowok benar-benar berada di tempat ketinggian. Lalu kirim WA kepada si Cewek: selamat tinggal.

Si Cewek tahu di mana lokasi di ketinggian tersebut. Itu karena tiba-tiba si Cowok mengatur HP-nya dalam posisi on. Termasuk mengaktifkan GPS-nya.

"Jangan lakukan. Stop. Dengarkan aku. Jangan lakukan. Please. Tunggu aku. Please. Saya menuju ke sana," tulis si Cewek.

Dua-duanya mahasiswa Boston Collage, Amerika Serikat. Yang kampusnya di belahan Barat kota terkenal itu. Si Cowok mengambil jurusan kimia. Si Cewek di jurusan akuntansi.

Si Cowok, bernama Alexander Urtula. Si Cewek bernama Inyoung You - -Anda tahu, itu nama cewek Korea.

Rabu lalu Pengadilan di Boston Selatan menjatuhkan vonis bagi si Cewek: dia dianggap bersalah. Dia telah membunuh Alexander lewat teks-teks WA-nyi.

Membunuh lewat teks WA?

Begitulah. Teks WA dianggap sama dengan pisau atau pistol. Hanya kadarnya yang berbeda.

Sudah dua kali ini pengadilan di Amerika menghukum pengirim teks WA sebagai pembunuh.

Dua-duanya wanita. Korban pembunuhan itu, dua-duanya adalah pacar mereka. Yang pertama terjadi di tahun 2014. Juga di sekitar Boston. Tepatnya di Bristol County, satu jam dari Boston –ke arah selatan.

Alexander lahir di New York. Inyoung lahir di Korea Selatan.

Hari itu, 20 Mei 2019, adalah hari wisuda Alexander di Boston Collage.

Sejak pagi Inyoung mencarinya. Lewat HP. Tidak direspons. Bahkan HP Alexander dalam posisi off.

Tags :
Kategori :

Terkait