Empat yang meninggal di tabrakan massal itu adalah Miguel Angel Lamas Arellano (24); William Bailey (67); Doyle Harrison (61); and Stanley Politano ( 69).
Rogel sendiri selalu menyesali kejadian itu. "Saya selalu bertanya kepada Tuhan, mengapa bukan saya saja yang mati. Mengapa saya hidup," ujar Rogel kepada media di sana.
Rogel terus minta agar keluarga korban memaafkannya. "Saya bukan pembunuh. Saya sedih sekali. Sampai 4 orang meninggal dunia," katanya.
Polisi menyimpulkan Rogel tidak sedang mabuk. Juga tidak minum alkohol sebelumnya. Ia juga tidak pernah melakukan tindak kriminal.
Tapi ada satu peristiwa yang memberatkan Rogel. Sekitar 8 Km sebelum kecelakaan itu ada jalan darurat. Mengapa Rogel tidak masuk ke jalan itu.
Dari rekaman banyak video –rupanya banyak pengendara yang mengabadikannya– truk yang dikemudikan Rogel sudah mencurigakan sejak sebelum jalan darurat itu.
Truk itu seperti hendak memasukinya, tapi batal. Lalu ke tengah lagi. Kian cepat. Jalan terus menurun. Tidak jauh setelah melewati jalan darurat itu ada sinyal digital yang melintang di atas jalan: Jalan masih akan lebih menurun lagi dan akan menikung.
Setelah itu lalu-lintas kian ramai –mendekati kota besar Denver. Truk terlihat masih bisa pindah-pindah jalur untuk menghindari kecelakaan. Tapi di dekat interchange itu semua mobil berhenti. Macet. Hanya truk itu yang terus melaju.
25 April 2019.
Dijatuhi hukuman 12 Desember 2021.
Saya lupa menghitung ada berapa jalan darurat di sepanjang jalur tol Boyolali-Semarang. Tapi saya akan selalu ingat manfaatnya. (*)
Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.