Selama pandemi Covid-19, Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Tegal mengalami peningkatan. AKB meningkat dari 5,95 persen di tahun 2019 menjadi 6,9 persen di tahun 2020 dengan jumlah 152 kasus kematian bayi.
Kata Umi, AKB di tahun 2021 ini sampai dengan bulan Oktober jumlahnya mencapai 113 kasus. Dengan meningkatnya kasus tersebut, dirinya meminta agar keselamatan ibu dan anak diprioritaskan.
Artinya, pelayanan kesehatan tidak hanya fokus pada penanganan Covid-19. Namun, juga harus fokus terhadap upaya peningkatan layanan kesehatan ibu dan bayi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengungkapkan, kematian bayi pada periode Januari sampai dengan Oktober 2021 terbagi dalam beberapa kategori, yaitu usia 0 sampai 6 hari sebanyak 65 kasus, 7 sampai 28 hari sejumlah 22 kasus dan 29 hari sampai 11 bulan terdapat 18 kasus.
Penyebab kematian bayi ini memang beragam, di antaranya BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah), asfiksia, TTN (Transient Tachypnea of The Newborn), sepsis, ikterus, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dan lain sebagainya. (guh/ima)