Sejumlah bupati dan wali kota di Sumatera Barat (Sumbar) tidak hadir rapat koordinasi percepatan vaksinasi. Kondisi ini membuat Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian terlihat marah dan kecewa.
Apalagi ternyata masih ada salah satu daerah yang capaian target vaksinasinya belum mencapai 70 persen.
"Kepala daerah tidak hadir. Bupati Solok yang ada pengganti, Wali Kota Payakumbuh ada acara dan tidak ada pengganti, Wali Kota Padang Panjang, Wali Kota Padang juga tidak hadir," tegas Tito, Jumat (17/12).
Menurut Tito, kalau yang hadir wakil kepala daerah masih lumayan, begitu pula dengan sekda. Tetapi yang mewakili adalah orang yang bukan pengambil keputusan.
"Jika staf yang hadir, tidak mengerti apa yang disampaikan, yang dilaporkan oleh staf kepada kepala daerah belum tentu sama penekanannya dengan apa yang dibahas dalam rapat," paparnya.
Tito ingin ada keseriusan kepala daerah. Tujuannya agar di akhir tahun, Sumbar capaian vaksinasinya sudah bisa 70 persen. Dia menegaskan kebijakan ini sudah masuk politik negara.
Sebab menyangkut keselamatan rakyat. Bukan lagi politik praktis. "Hanya dengan kolaborasi semua pihak, target 70 persen bisa dicapai dalam dua pekan ini. Tidak bisa sektoral dan sporadis," terang mantan Kapolri ini.
Tito meminta semua daerah bergerak serentak mempercepat pencapaian vaksinasi COVID-19. Hal ini dinilai penting sebagai salah satu bentuk antisipasi terhadap varian baru Omicron.
"Presiden sudah memerintahkan kepada seluruh kepala daerah, jajaran TNI dan Polri untuk mempercepat vaksinasi. Apalagi dengan adanya Omicron yang sudah masuk ke negara kita," lanjutnya.
Dikatakan, ada daerah yang sudah mencapai 70 persen cakupan vaksinasi COVID-19. Tetapi, ada juga yang belum. Karena itu, Kemendagri akan berkonsentrasi pada daerah yang belum memenuhi 70 persen.
Salah satunya Sumbar. "Semua sudah harus bergerak dalam dua minggu ini," pungkasnya. (rh/zul)