Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 6-11 Tahun Bukan untuk Syarat PTM di Sekolah

Rabu 15-12-2021,04:40 WIB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tidak menjadi syarat untuk pelaksanaan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Jumeri mengatakan, vaksinasi tidak menjadi persyaratkan sebagai syarat pembukaan PTM, tetapi vaksinasi mendukung, mendorong keamanan agar bisa melaksanakan pembelajaran dengan baik.

"Vaksinasi menjadi penting untuk mendukung keselamatan anak usia 6 sampai 11 tahun dalam melakukan pembelajaran dengan baik. Apalagi, mereka telah melakukan pembelajaran jarak jauh dari rumah selama hampir dua tahun," kata Jumeri, Selasa (14/12).

Jumeri menilai, bahwa terjadi penurunan capaian belajar pada anak selama kurun waktu tersebut. Menurutnya, agar segera terjadi pemulihan pembelajaran. Syaratnya adalah anak-anak bisa melaksanakan PTM secara normal.

"Vaksinasi ini adalah modal besar kita mendukung pembelajaran tatap muka, tetapi bukan sebagai syarat," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menambahkan, jumlah anak berusia enam sampai 11 tahun yang membutuhkan vaksinasi covid-19 mencapai 26,7 juta.

"Jadi, kalau dua kali vaksinasi sekitar 58 juta dosis vaksin (yang dibutuhkan), ditambah dengan anak-anak yang usianya kemarin 11 sekarang sudah 12 tahun kira-kira akan ada 9,9 juta dosis," pungkasnya.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun dimulai secara serentak di tiga provinsi. Wilayah yang disasar secara data telah memenuhi cakupan vaksinasi tinggi.

Target vaksinasi anak ini adalah 26,5 juta orang. Vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini dilakukan secara bertahap. 

"Vaksinasi anak usia 6-11 tahun kita mulai hari ini dengan jumlah sasaran sekitar 26,5 juta anak,” Kata Wakil Menteri Kesehatan Dante (Wamenkes) Saksono Harbuwono di Jakarta, Selasa (14/12).

Pelaksanaan di tiga provinsi dimulai di DKI Jakarta, dengan sasaran 175 siswa, Selanjunya Depok, Jawa Barat 400 siswa. Satunya lagi, Tangerang Selatan, Banten, dengan sasaran 600 siswa. (der/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait