Hari Ini, Jenderal yang Copoti Baliho Habib Rizieq Dilantik Jadi KSAD

Rabu 17-11-2021,08:40 WIB

Jenderal TNI Andika Perkasa, Rabu (17/11) hari ini, akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI. Selain itu, Kepala Negara juga melantik Letjen TNI Dudung Abdurachman sebagai KSAD.

Jokowi juga dijadwalkan sekaligus melantik Mayjen TNI Suharyanto sebagai Kepala BNPB yang baru.

Informasi yang dihimpun, pelantikan akan digelar di Istana Negara pada pukul 14.30 WIB. Sebelumnya, Jokowi saat meresmikan Jalan Tol Serang-Panimbang seksi I ruas Serang-Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Selasa (16/11) menyebut . pelantikan bakal digelar di Istana Kepresidenan pada hari Rabu.

Pelantikan ini, kata Jokowi, tidak dibarengi dengan reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Menurut Jokowi, dirinya belum akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat.

Dengan naiknya Dudung sebagai KSAD, jabatan Pangkostrad disebut-sebut bakal diisi oleh Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. Seperti diketahui, Maruli adalah lulusan Akademi Militer 1992. Sebelumnya, Maruli juga pernah menjabat Danpaspampres.

Sementara itu Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan saat ini ancaman militer sudah jauh berkurang. Namun masih bisa saja terjadi.

"Sekarang mungkin ancaman militer sudah berkurang. Tetapi, bisa jadi suatu saat terjadi. Seperti gejolak yang terjadi di Asia. Kemudian ada ancaman dalam bentuk lain. Ini semua cuma bisa dihadapi dengan sinergi dan kerja sama antar elemen bangsa," ujar Mahfud dalam diskusi virtual di Jakarta, Selasa (16/11).

Menurutnya, eksistensi Indonesia perlu dijaga. Yakni mematri kebanggaan bahwa Indonesia adalah bangsa yang memproklamirkan sendiri kemerdekaannya. Bukan hadiah dari penjajah.

"Salah satunya tercermin dalam Serangan Umum 1 Maret yang diinisiasi Sultan Hamengkubuwono IX di Yogyakarta," tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah langkah strategis untuk mematahkan argumentasi internasional kala itu. Upaya itu efektif membuktikan ke dunia internasional bahwa Indonesia masih ada.

"Ini adalah bentuk kolaborasi masyarakat sipil dan militer. Dirancang oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan Panglima Jenderal Sudirman. Lalu, dilaksanakan bersama oleh TNI dan rakyat Yogyakarta," jelasnya.

Dia menekankan perjuangan mempertahankan kemerdekaan sama pentingnya dengan meraih kemerdekaan. Dikatakan, mempertahankan kemerdekaan butuh peran serta dan kerja sama.

"Kala itu awal Maret 1949, Sultan mendengar akan diselenggarakan rapat Dewan Keamanan PBB soal Indonesia dan Belanda. Sultan berkirim surat ke Panglima Sudirman untuk melakukan Serangan Umum mengusir Belanda. TNI dan lascar rakyat berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 Jam," paparnya.

Meski Serangan Umum 1 Maret hanya 6 jam, namun manfaatnya terasa lebih dari 75 tahun sampai saat ini. (rh/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait