Hingga, Minggu (14/11) kemarin, 84.161.759 penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap atau dosis kedua. Sementara yang sudah memperoleh vaksinasi dosis pertama 130.283.345 penduduk.
Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia itu akan terus digelar untuk mencapai herd immunity. Sedangkan untuk vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan ditargetkan 1.189.235 penduduk.
Target sasaran vaksinasi di Tanah Air sendiri sebanyak 208.265.720 orang. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung rencana pemerintah melakukan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun di sekolah.
"Kami selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19, salah satunya melalui program vaksinasi beserta perluasan target sasaran vaksinasinya," kata Plt Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto.
Menurutnya, vaksinasi guru dan peserta didik berusia 12-18 tahun yang telah dilakukan sebelumnya menjadi salah satu landasan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilakukan secara terbatas. Namun tetap menjaga protokol kesehatan.
"Evaluasi kebijakan pembelajaran terus dilakukan oleh pemerintah selama masa pandemi COVID-19. Termasuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Efektivitas PJJ tidak bisa disamakan dengan PTM," jelasnya.
Apabila PJJ diperpanjang, anak-anak berpotensi mengalami learning loss atau penurunan capaian pembelajaran. Sebab bagi beberapa anak PJJ kurang efektif. Salah satunya, keterbatasan ekonomi keluarga dan jaringan internet.
"Selain itu, PJJ dalam waktu yang panjang bisa memberikan beberapa dampak negatif pada perkembangan sosial dan psikologi bagi anak, orang tua, maupun guru. Penutupan pembelajaran tatap muka selama pandemi berdampak pada beberapa aspek. Termasuk mental anak dan orang tua," papar Anang. (rh/zul)