Saat ini, harga telur ayam di tingkat peternak sudah mulai stabil yakni di angka Rp19 ribu per kilogram (Kg). Harga tersebut sudah melebihi break event point (BEP), yang mana sebelumnya harga telur anjlok di angka Rp14 ribu per Kg.
Seperti diketahui, harga telur di peternak mengalami penurunan harga sejak beberapa bulan terakhir. Karenanya, meski harganya sudah melebihi BEP, para peternak belum bisa mendapatkan keuntungan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupatrn Brebes drh Ismu Subroto mengatakan, memang beberapa bulan terakhir harga telur mengalami fluktuasi di tingkat peternak. Fluktuasi harga itu terjadi kurang lebih selama lima bulan. Harganya sempat terjun jauh di bawah BEP, Rp14 ribu per kilogram. Sementara untuk BEP telur ayam ini adalah Rp18 ribu per kilogram.
"Saat ini memang harganya mulai mengalami kenaikan dan melebihi BEP yakni Rp19 ribu per kilo. Di mana, beberapa bulan terakhir harganya turun di angka Rp14 ribu per kilo," ujarnya, Kamis (11/11).
Ismu menjelaskan, meskipun di tingkat peternak harga telur ayam sudah relatif stabil, saat ini para peternak belum mendapatkan untung banyak untuk menutup kerugian selama terjadi fluktuasi harga. Hal ini lantaran para peternak di Kabupaten Brebes sempat menjual aset mereka untuk bertahan saat harga telur anjlok.
"Saat harga turun dan pakan ayam petelur naik sebagian peternak menjual aset untuk bertahan. Jadi, meski saat ini sudah melebihi BEP mereka belum mendapatkan keuntungan," jelasnya.
Sementara itu, harga telur di tingkat pedagang juga sudah berangsur mengalami kenaikan. Pantauan di Pasar Induk Brebes, harga telur ayam saat ini sudah di angka Rp25 ribu per kilogram. Sedangkan sepekan lalu harganya Rp20 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini berlangsung bertahap sejak harga ayam ini turun drastis.
Salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Induk Brebes, Sairah (62) mengatakan, harga telur ayam mulai berangsur naik dalam sepekan terakhir. Kenaikan per hari rata-rata Rp500 per kilogram. Sepekan lalu harganya Rp20 ribu. Saat ini sudah naik menjadi Rp25 ribu per kilogram.
"Kalau harga bakulan Rp24.500 per kilogram, tapi kalau eceran harganya Rp25 ribu per kilonya. Kenaikan juga terjadi kalau ada bantuan sosial (bansos). Saat itu pasti harga telur naik mahal. Kemungkinan harganya akan naik terus sampai Natal dan tahun baru," pungkasnya. (ded/ima)