Sistem Aplikasi Lemot, Program E-Retribusi Pasar Tradisional Terkendala

Kamis 04-11-2021,17:57 WIB

Sistem aplikasi program e-retribusi di pasar tradisional terkendala. Karena sistem aplikasi lemot, sehingga perlu dicari solusi agar program tersebut bisa berjalan lancar.

Kepala UPTD Pasar Wilayah IV Triasmulki Aziz, Kamis (4/11) mengatakan, program 
e-retribusi di Pasar Lebaksiu Kabupaten Tegal terkendala sistem aplikasi yang lemot. Kendati tetap berjalan, diharapkan ada pengadaan wifi untuk memperlancar program tersebut. 

Program e-retribusi pasar di wilayahnya baru ada di Pasar Lebaksiu. Karena lokasi pasar yang berada di balik perbukitan, membuat sinyal aplikasi dari pihak vendor lemah. Kondisi itu membuat para petugas penarik retribusi terpaksa menggunakan handphone milik pribadi untuk mengoperasikan mesin e-retribusi.

"Jaringan lemot karena mungkin dipakai orang banyak. Terpaksa petugas kami (pasar) menggunakan tethering wifi," katanya. 

Dirinya tak menampik, jaringan yang lemot itu kemungkinan karena aplikasi dipakai oleh orang banyak. Saat ini, sudah ada 7 pasar di Kabupaten Tegal yang memberlakukan e-retribusi. 

Tujuh pasar itu yakni Pasar Lebaksiu, Pasar Bojong, Pasar Kemantran, Pasar Pepedan, Pasar Pangkah, Pasar Kedungsukun, dan Pasar Kupu. Setiap pasar, jumlah pedagangnya berbeda. Mencapai ratusan orang, sehingga jaringan kerap lemot.

"Usulan kami, setiap pasar ada wifinya. Sehingga jaringannya lancar, tidak lemot," tambahnya.

Paguyuban pedagang di Pasar Lebaksiu, lanjut Triasmulki Aziz, berencana memasang wifi. Anggarannya berasal dari para pedagang, dan dirinya sangat mendukung inisiasi itu.

"Informasinya kemarin sudah mendaftar untuk pasang wifi," jelasnya. (guh/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait