Pengerjaan proyek city walk di kawasan Jalan Ahmad Yani Kota Tegal saat ini masih terus dilakukan, meski banyak diprotes sejumlah pihak. Terbaru, pembangunan malioboro-nya Tegal itu, membuat pendapatan tukang parkir di sepanjang Jalan Ahmad Yani menurun drastis.
Daryono (51), salah seorang tukang parkir, mengeluhkan pengerjaan proyek yang saat ini tengah berjalan. Pasalnya, pendapatannya anjlok dua pekan terakhir.
"Sejak adanya pengerjaan proyek itu, pendapatan kami mengalami penurunan yang cukup besar," katanya.
Penurunan itu, kata Daryono, diakibatkan berkurangnya pembeli yang datang ke toko untuk berbelanja. Dirinya menduga, para pembeli berkurang karena kurang nyaman saat parkir akibat proyek itu.
"Para pembeli yang datang mengalami penurunan. Mungkin karena kurang nyaman akibat adanya proyek itu," ujarnya.
Selain itu, kata Daryono, penebangan pohon yang masih berlangsung juga diduga menambah kekhawatiran para pengunjung. Mereka takut, jika pohon yang ditebang mengenai kendaraan yang diparkir.
"Selain jalan di sisi sebelah timur yang dikeruk, penebangan pohon juga membuat para pengunjung toko khawatir kendaraannya rusak karena tertimpa pohon," tandasnya.
Menurut Daryono, tidak hanya menurun pendapatannya. Bahkan ada salah satu rekannya yang saat ini terpaksa menganggur. Itu dikarenakan lahan parkir tempatnya berjaga sepi terganggu tumpukan material.
"Prinsipnya para juru parkir menolak penataan Jalan Ahmad Yani yang akan dijadikan satu arah dan bebas parkir. Tetapi mau gimana lagi, kami hanya bisa pasrah. Kalau ikut aksi ke DPRD sudah, namun tetap saja proyeknya berlanjut proyeknya," ujarnya.
Sementara itu, dari pantauan radartegal.com di lapangan sejumlah pekerja masih tampak mengerjakan proyek disisi sebelah timur. Adapun aktivitas penebangan pohon di sebelah barat sudah mulai berkurang.
Sebelum melakukan penebangan, pekerja terlebih dulu mensterilkan kendaraan yang berada di sekitar pohon yang akan ditebang. Sehingga, tidak menimbulkan kerusakan. (muj/zul)