Kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Trisanja Slawi merupakan sentra aktivitas olahraga terbesar di Kabupaten Tegal. Banyak cabang olahraga yang dapat diwadahi di kawasan seluas 7,72 hektare ini.
Untuk mengoptimalkan fungsinya, Bupati Tegal Umi Azizah mengundang kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Tegal membahas rencana revitalisasinya, Rabu (6/10) siang.
Umi memandang, GOR Trisanja Slawi memiliki fungsi strategis menunjang perkembangan olahraga prestasi di Kabupaten Tegal. Keberadaan GOR yang representatif diharapkan Umi bisa menjadi sarana berlatih dan bertanding aneka cabang olahraga seperti sepak bola, atletik, renang, basket, badminton, panahan dan lainnya.
“Kita ingin ada perubahan positif dan cepat di cabang olahraga prestasi, termasuk sepak bola, di mana salah satu klub kita, Persekat, sudah masuk ke Liga 2 Indonesia, sehingga sarana yang representatif perlu disiapkan,” tandas Umi.
Di sini, Umi menyoroti perlunya standarisasi stadion sepak bola yang menurutnya perlu banyak pembenahan, dari ukuran dimensi lapangan hingga perbaikan sarana prasarananya. Penggunaan standar nasional pada konsep penataan stadion tersebut akan meningkatkan performanya sebagai referensi tempat penyelenggaraan pertandingan sepak bola skala provinsi seperti pekan olahraga provinsi maupun nasional.
Sementara revitalisasi kawasan GOR Trisanja yang rencananya akan dilakukan secara bertahap ini semata-mata untuk menumbuhkan minat dan budaya olahraga di kalangan masyarakat, terutama generasi muda. Umi berprinsip, masa perkembangan remaja atau pemuda harus banyak diisi dengan kegiatan dan aktifitas positif, kreatif dan produktif.
“Masyarakat pemuda kita harus dibuat sibuk dengan banyak aktifitas positif seperti olah raga ini. Karena kalau pemudanya bengong, banyak diamnya, itu justru yang berbahaya,” ujarnya.
Menanggapi itu, Kepala Disporapar Kabupaten Tegal Saidno membenarkan jika stadion sepak bola di kawasan GOR Trisanja ini perlu penataan dan perbaikan, seperti pada tribun penonton, rumput lapangan, mekanikal dan elektrikal, pintu gerbang stadion baru tersedia di satu sisi, serta bangunan di bawah tribun sebelah barat yang seharusnya difungsikan sebagai mess dan ruang ganti pemain kini kondisinya rusak.
Adapun biaya penataan stadion sepak bola termasuk gelanggang atletik di dalamnya mencapai Rp24,1 miliar. Ia pun menambahkan, di tahun 2021 ini pihaknya baru memasang empat titik angkur tiang lampu hight mast yang akan dilanjutkan dengan pemasangan lampu berikut gensetnya di 2022.
Sementara itu, rencana revitalisasi kawasan GOR Trisanja tidak mencakup perbaikan sarana olahraga eksisting melainkan juga penambahan sarana olahraga lainnya seperti skatepark dan lapangan tenis, di samping penataan lingkungan yang meliputi taman dan hutan kota, lapangan parkir kendaraan serta pintu gerbang. (*/ima)