Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen R Ahmad Nurwakhid meminta masyarakat mewaspadai kelompok radikal dan intoleran, yang berusaha menyusupi generasi muda dengan cara mengaburkan fakta sejarah bangsa Indonesia.
“Kaum radikal dan intoleran kerap berusaha menghilangkan atau mengaburkan sejarah bangsa ini agar para pemuda Indonesiai tidak punya kebanggaan terhadap bangsanya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/10).
Ia menyampaikan paham radikal selama ini memfitnah agama dengan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan suri teladan ajaran agama dan kitab-Nya.
“Radikalisme dan ekstremisme yang mengatasnamakan agama adalah paham yang dibangun di atas manipulasi dan distorsi agama sehingga akar masalahnya adalah agama, yaitu agama yang dipahami secara menyimpang,” jelas mantan Kabagbanops Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri itu.
Sementara itu seluruh akses anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) harus ditutup.
Hal tersebut diungkapkan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada personel Mandago Raya. Menurutnya bagian dari kelompok teroris MIT yang tersisa ini adalah seperti fenomena gunung es.
Karenanya seluruh akses menuju wilayah mereka harus ditutup.
"Kita patut bersyukur, namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan, karena setiap kemungkinan bisa saja terjadi,” katanya dalam keterangannya saat memberikan arahan kepada personel Satgas Madago Raya, Selasa (28/9).
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ini mengatakan pendekatan yang baik dengan masyarakat harus terus dilakukan. Caranya melalui operasi teritorial.
Sebab operasi memiliki satu tujuan, yaitu kepentingan rakyat dan NKRI. Di mana kelompok teroris harus hancur dan radikalisme tidak mendapat tempat di Indonesia.
Dia juga meminta agar para prajurit yang bertugas di lapangan memegang teguh disiplin keprajuritan, disiplin tempur, selalu bersinergi dalam bertugas sesuai dengan tugas, dan spesialisasi masing-masing. (riz/zul)