Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) saat demonstrasi di sela-sela kunjungan Presiden Jokowi ke kampus mereka pada 13 Maret 2021 curhat dipiting aparat.
“Kami dipiting dengan sangat keras. Kemudian saya bilang, ‘Pak kita ngomongnya baik-baik saja.’ Bapaknya bilang, ‘Toh kamu sok-sokan, mas!’ Kemudian saya ditampar pipi kiri,” ujar Misbahkul, salah satu mahasiswa UNS di kanal Youtube Najwa Shihab, Kamis (30/9).
Mendengar hal ini, Politikus NasDem Irma Suryani mengkritik Kapolri Listyo Sigit yang terkadang anak buahnya berlebihan saat mengawal Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Irma Suryani menilai, tindakan aparat yang demikian saat mengawal presiden sebenarnya tidak perlu sama sekali.
“Kadang-kadang aparat ini lebay, ya. Mau mengamankan Presiden itu terlalu berlebihan,” kata Irma dikutip dari Genpi.
Dia meminta agar Kapolri Listyo Sigit Prabowo turun tangan memberi perintah kepada bawahannya agar bersikap proporsional.
“Yang seperti itu seharusnya Kapolri turun tangan. Dampaknya ke Presiden juga, padahal Pak Jokowi nggak ngerti kenapa itu ditahan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua BEM UNS Zakky Zuhad sangat menyayangkan represi yang dilakukan kepolisian meski pada akhirnya melepas 10 mahasiswa UNS yang ditahan.
“Yang menjadi catatan, kami tetap menyayangkan tindakan atau sikap yang berlebihan dari aparat kepolisian,” ungkapnya. (genpi/fajar/ima)