Miris, Ternyata Indonesia Pengimpor Gula Terbesar di Dunia

Kamis 30-09-2021,04:40 WIB

PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN III mengungkapkan produksi gula secara nasional saat ini baru sekitar 2,1 juta ton per tahun. Padahal, konsumsi gula nasional 5,8 juta-an ton per tahun, yang terdiri dari gula konsumsi dan  kebutuhan produksi.

"Hingga saat ini, masih terjadi defisit produksi gula di dalam negeri dan mayoritas kebutuhan gula masih berasal dari impor," kata Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Mahmudi, Rabu (29/9).

Mahmudi mengungkapkan, nntuk memenuhi kebutuhan nasional per tahunnya, pemerintah masih rajin mengimpor gula. Bahkan, International Trade Center pada 2020 menempatkan Indonesia sebagai pengimpor gula terbesar dunia, melebihi China yang berpopulasi melebihi 1,3 miliar orang.

"Sampai saat ini impor gula konsumsi kurang lebih 1 juta ton, gula industri 3 juta ton, jadi 4 juta ton. Ini PR besar kita semua terutama kami," ungkapnya.

Mahmudi mengaku, upaya yang tengah dilakukan oleh pihaknya saat ini yakni modernisasi pabrik gula nasional juga meningkatkan efisiensi serta mentransformasi bisnis gula di Indonesia.

"Transformasi memiliki empat fungsi utama, yakni mengurangi impor gula sekaligus menghemat devisa negara, meningkatkan kesejahteraan petani, menjaga stabilitas harga gula konsumsi, serta mewujudkan kemandirian gula konsumsi," pungkasnya.

Direktur Produksi dan Pengembangan PTPN III Mahmudi menyatakan petani tebu di Tanah Air masih jauh dari kata sejahtera. Sebab, rata-rata keuntungan petani tebu hanya mendapat Rp3,7 juta per hektare per tahun.

"Keuntungan petani tebu masih sangat kecil. Per hektare itu cuma Rp3,7 juta per tahun," kata Mahmudi, Rabu (29/9)

Dengan begitu, Mahmudi menargetkan dalam 3 tahun ke depan, pendapatan petani bisa naik menjadi Rp21,2 juta per hektare dan naik lagi pada 2030 menjadi Rp36 juta per hektare.

"Cita-cita kemandirian akan terwujud kalau petani sejahtera, kalau kemitraan bisa dibangun dalam sebuah kelembagaan yang bisa segera kita eksekusi dan hadirkan bersama," tuturnya.

Menurut Mahmudi, peningkatan kesejahteraan petani tebu bakal berdampak kepada kinerja produksi gula nasional. Pasalnya, saat ini produksi gula secara nasional baru sekitar 2,1 juta ton per tahun.

Sedangkan total konsumsi secara nasional sebesar 5,8 juta-an ton per tahun yang terdiri dari gula konsumsi dan gula kebutuhan produksi.

"Hingga saat ini, masih terjadi defisit produksi gula di dalam negeri dan mayoritas kebutuhan gula masih berasal dari impor," ujarnya.

Mahmudi mengungkapkan untuk memenuhi kebutuhan nasional per tahunnya, pemerintah masih rajin mengimpor gula. Bahkan, International Trade Center pada 2020 menempatkan Indonesia sebagai pengimpor gula terbesar dunia, melebihi China yang berpopulasi melebihi 1,3 miliar orang.

"Sampai saat ini impor gula konsumsi kurang lebih 1 juta ton, gula industri 3 juta ton, jadi 4 juta ton. Ini PR besar kita semua terutama kami," pungkasnya.(der/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait