Selama PPKM, Gunakan Saja Pelayanan Digital BPJS Kesehatan

Selasa 28-09-2021,04:40 WIB

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan untuk melawan pandemi Covid-19 dibutuhkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Termasuk lembaga pemberi jaminan kesehatan untuk melawan pandemi Covid-19.

"Dengan menurunnya angka mobilitas masyarakat setelah adanya pembatasan kegiatan yang diterapkan, hal ini menuntut lembaga pemberi jaminan pelayanan kesehatan, khususnya BPJS Kesehatan untuk beradaptasi dalam menghadirkan pelayanan bagi masyarakat, salah satunya dengan menciptakan inovasi layanan digital," kata Ghufron dalam Webinar Sehat di Era 4.0, Senin (27/9)

Ghufron menjelaskan, sejak diluncurkannya layanan digital BPJS Kesehatan, peserta masih dapat mengakses layanan kesehatan meski dengan keterbatasan mobilitas.

"Kehadiran layanan seperti aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Assistant JKN (CHIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165 (pengganti 1500 400) bisa memudahkan peserta dalam mendapatkan pelayanan meski masih berada di masa pandemi Covid-19," terangnya.

Selain itu, kata Ghufron, BPJS Kesehatan juga telah mendukung upaya Pemerintah dalam percepatan pelaksanaan program Vaksinasi Covid-19.

"Dukungan tersebut dibuktikan dengan kehadiran aplikasi P-Care Vaksinasi Covid-19 yang bisa memudahkan bagi para vaksinator dalam melakukan vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati menambahkan, bahwa BPJS Kesehatan terus mendorong Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk melakukan upaya promotif preventif kepada masyarakat seperti melakukan skrining, khususnya bagi peserta yang memiliki risiko penyakit katastropik.

Artinya, apabila dalam skrining tersebut tidak terdapat risiko penyakit, maka FKTP akan terus mengedukasi untuk tetap menjaga pola hidup sehat.

"Tetapi, apabila setelah hasil skrining peserta terdapat risiko memiliki penyakit seperti diabetes mellitus dan hipertensi, nantinya peserta tersebut akan masuk ke dalam Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis)," jelas Lily.

"Peserta JKN-KIS yang tergabung dalam program Prolanis dan Program Rujuk Balik (PRB), juga menjadi salah satu prioritas program vaksinasi Covid-19," imbuhnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung sekaligus Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, khususnya bagi lansia yang berpotensi memiliki penyakit komorbid.

"Cakupan vaksinasi bagi lansia masih tergolong rendah dan rata-rata 1,2-1,4 juta per hari. Ini harus kita dorong bersama sekaligus kita edukasi pentingnya pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat lanjut usia," pungkasnya. (der/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait