Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) resmi diperpanjang hingga, Kamis (23/9) mendatang. Data terbaru dari Pemerintah Pusat, Kabupaten Brebes masuk ke daerah level 4 penerapan PPKM. Padahal sebelumnya daerah identik dengan telur asin tersebut masuk level 3.
Ditemui di Pendopo Brebes, Bupati Idza Priyanti menanggapi perihal kembalinya Brebes ke level 4. Menurutnya, ada delay pelaporan data jumlah kasus di Kabupaten Brebes ke Pemerintah Pusat. Sehingga, jumlah yang dilaporkan terkait kasus Covid-19 tidak sesuai dengan kondisi real di lapangan.
"Tadi juga sudah dijelaskan ke Pak Gubernur. Terkait ini (Brebes level 4), Plt Kepala Dinas Kesehatan sudah menjelaskan ternyata memang data dari pusat, data dari Provinsi Jawa Tengah dan data dari Kabupaten Brebes ini belum akurasi," ungkapnya.
"Artinya apa, data yang ada saat ini belum akurat. Karena apa, ini ada data delay yang terlambat dimasukkan. Data yang seharusnya bulan Juni, Juli dan Agustus baru dimasukkan di bulan September," lanjutnya.
Dia menjelaskan, menurut data dari Jawa Tengah menunjukkan kasus angka Covid-19 mencapai 152 pasien. Padahal, kata dia, data real di lapangan selama sepekan terakhir (7-13 September) hanya ada 45 kasus konfirmasi Covid-19.
Sedangkan angka kematian data dari provinsi tertulis 90 pasien, padahal realnya dalam sepekan terakhir angka kematian di Brebes mencapai 4 kasus. Keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) dari seluruh rumah skait negeri dan swasta di Brebes dari 400 hanya terisi 20 atau 5 persen.
"Karena itu tadi, banyak data yang harusnya dimasukin oleh petugas, namun belum dimasukkan. Mungkin mereka kewalahan atau terlambat, sehingga ini harus segera ditindak lanjuti," ucapnya.
Idza menegaskan, untuk secara real di lapangan Brebes masih berada di level 3. Namun, karena adanya delay data, Brebes masuk level 4.
"Saya sampaikan ke masyarakat, bahwa kita (pemerintah daerah) berada di PPKM Level 3, hal itu berdasarkan kondisi real di lapangan yang angka kematian dan kasus terkonfirmasi yang terus menurun," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga meminta dengan tegas kepada seluruh petugas pengentry data agar benar-benar mengupdate data setiap hari. Sehingga, kejadian delay data seperti saat ini tidak terjadi kembali.
"Jadi kami mohon untuk petugas pengentry data itu harus benar-benar mengupdate data setiap hari. Kalau mereka (petugas entry) tidak bisa, saya ultimatum rumah sakit itu harus ada sanksi," pungkasnya. (ded/ima)