Tokoh senior kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) Thoriqudin alias Abu Rusydan ditangkap, Jumat (10/9) lalu. Penangkapan tersebut bisa memicu upaya balas dendam kelompok JI.
Hal itu diungkapkan Pengamat Intelijen dan Terorisme dari Universitas Indonesia (UI), Ridlwan Habib. Terlebih, Thoriqudin alias Abu Rusydan memiliki banyak murid, karena kerap menjadi penceramah.
"Tokoh senior ini banyak murid onlinenya yang dalam istilah kontraterorisme disebut 'lone wolf'," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/9).
Diungkapkannya, penangkapan T alias AR di Bekasi, merupakan hal yang sangat serius. Sebab AR merupakah tokoh yang terkenal di kelompoknya.
Abu Rusydan adalah tokoh senior JI yang selama ini berkeliling Indonesia menjadi penceramah dan motivator agama. Karenanya, dia mengingatkan agar aparat keamanan agar semakin memperkuat penjagaan dan lebih meningkatkan kewaspadaan.
"Kelompok Neo JI walaupun tidak pernah menyerang sejak 2009 tapi masih punya orang-orang militan yang punya keahlian berbahaya," ungkapnya.
Selain itu, Polri perlu memblokir situs dan portal yang masih memuat ceramah-ceramah Abu Rusydan. Penangkapan Abu Rusydan membuktikan bahwa deradikalisasi belum sukses mengubah orang.
"Selama belasan tahun Abu Rusydan bebas tanpa ada keberhasilan pemerintah menundukkan ideologinya," ujarnya.
Abu Rusydan merupakan alumni Pelatihan Militer Mujahidin Afghanistan angkatan kedua tahun 1990. Abu Rusydan diketahui berlatih di Camp Sadda Pakistan dan sempat berinteraksi langsung dengan Osama Bin Laden.
Setelah peristiwa Bom Bali pertama tahun 2002, Abu Rusydan ditangkap polisi dengan dakwaan menyembunyikan tersangka Mukhlas. Setelah bebas, Abu Rusydan berdakwah keliling Indonesia dan terkenal di YouTube.
Salah satu yang cukup viral adalah ceramah Abu Rusydan soal Pancasila bukan Islam. (gw/zul)