Kaya Hasil Perikanan, Kampung Nelayan Desa Prapag Kidul Simpan Potensi Wisata

Kamis 09-09-2021,21:52 WIB

Tatkala langit masih gelap, suara perahu nelayan yang hendak berangkat sudah terdengar di bantaran Sungai Kalianyar. Dengan perahu ciri khasnya, para nelayan di Blok Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Desa Prapag Kidul tersebut menuju muara untuk berlayar. 

Ya, kegiatan itu sudah menjadi rutinitas setiap hari bagi masyarakat setempat. Setiap hari, masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan itu berangkat menggunakan perahu miliknya untuk berlayar. 

Blok TPI Desa Prapag Kidul, Kecamatan Losari memang berbeda dengan blok atau pedukuhan di desa lainnya yang berada di sekitar pantura ataupun wilayah perkotaan Brebes. 

Di blok ini sebagian masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Karenanya, tidak heran jika memasuki blok ini sepanjang mata memandang ada beberapa perahu milik nelayan yang disandarkan oleh pemiliknya. Luas hamparan tambak milik masyarakat setempat menjadi pemandangan bagi si penulis masuk ke blok ini. 

Blok TPI Desa Prapag Kidul, terletak di ujung utara Kecamatan Losari. Blok paling utara di Desa Prapag Kidul itu sendiri terdapat kurang lebih 500 Kepala Keluarga. 

Pertama kali datang atau masuk ke Blok TPI, penulis merasakan sedang berada di wilayah ibu kota Jakarta. Terlebih, gang kecil dan rumah yang berhadapan satu sama lain menambah suasana seperti di Jakarta. 

Kepala Dusun (Kadus) VI Abdul Nuradnan menjelaskan, selain berprofesi sebagai nelayan, ratusan Kepala Keluarga di wilayah tersebut juga berprofesi sebagai petani tambak. Memang tidak dipungkiri, wilayah utara Kecamatan Losari, khususnya di Desa Prapag Kidul terkenal dengan hasil nelayannya. 

"Sebagian besar itu berprofesi sebagai nelayan dan petani tambak. Ada juga sebagian warga yang berprofesi sebagai pedagang," ujarnya, Kamis (9/9). 

Dijelaskannya, selain kaya akan hasil perikanannya, Blok TPI, Desa Prapag Kidul ini juga kental dengan nuansa tradisinya. Apalagi kalau bukan tradisi 'sedekah laut'. Ya, sedekah laut merupakan tradisi tahunan bagi masyarakat setempat sebagai bentuk ucapan syukur atas melimpahnya hasil para nelayan dari Sang Pencipta. 

"Beberapa hari yang lalu baru saja selai (pesta laut atau sedekah laut). Dalam kegiatan itu, para nelayan ada yang mengkoordinir untuk pelaksanaan sedekah laut," ucapnya. 

Dalam kegiatannya, lanjutnya, masyarakat atau nelayan menyumbangkan hasil nelayannya yang kemudian diarak ke laut. Selain mengarak ke laut, biasanya selama satu minggu masyarakat setempat akan menggelar pesta rakyat. 

"Biasanya sedekah laut akan dilaksanakan selama satu minggu, namun berhubung adanya pandemi Covid-19, kemarin sedekah laut hanya dilaksanakan beberapa hari saja," ucapnya. 

Hal senada juga diungkapkan tokoh masyarakat Desa Prapag Kidul yang juga Anggota DPRD Kabupaten Brebes H. Muhaimin yang mengaku bangga dengan apa yang ada di desanya tersebut. Sebagai anggota dewan, dirinya akan berupaya dalam memajukan desanya. Terutama dalam membantu kesejahteraan para nelayan. 

"Biasanya yang menjadi kendala para nelayan dengan harga hasil tangkapannya. Jadi, ke depan kita akan koordinasi dengan pemerintah agar tetap menjaga hasil tangkapan dari para nelayan," ujarnya. 

Diungkapkannya, saat ini selain identik dengan hasil nelayannya, Desa Prapag Kidul juga sudah memiliki lokasi wisata di dekat hamparan tambak milik masyarakat. 

Tags :
Kategori :

Terkait