Seorang ibu bernama Masnawati mengungkap kasus mengejutkan terkait anaknya berinisial K yang tewas diduga akibat dianiaya kakak kelasnya di pondok pesantren.
Menurut Masnita, akibat aksi penganiayaan tersebut anaknya mengalami luka lebam dan bengkak di bagian mata, perut, dan lengan tangannya.
Sebelum meninggal, anaknya tersebut sempat menjalani perawatan di RS AR Bunda. Pada saat dirawat itulah, K sempat menceritakan peristiwa penganiayaan yang dialaminya kepada Masnita.
Pihak pondok pesantren (Ponpes) Al Furqon Prabumulih Rambang Kapak Tengah mengakui terkait kabar salah satu santrinya tewas diduga akibat dianiaya senior kelas.
Kepala Bidang Pendidikan Ponpes Al Furqon Zahyud menuturkan, pihaknya telah menyerahkan barang bukti yang dibutuhkan aparat kepolisian dalam penyidikan kasus tersebut.
“Semua (bukti, red) telah kami serahkan, termasuk rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian,” ungkap dia dikutip dari JPNN.
Zahyud juga menegaskan Ponpes Al Furqon telah berkomitmen tidak boleh ada aksi kekerasan dalam lingkungannya. Namun, ketika ditanya mengenai kronologis kejadian, Zahyudi enggan berkomentar.
“Untuk lebih jelas silakan ke polres saja,” ucapnya mengakhiri pembicaraan.
Diberitakan sebelumnya, Masnawati yang merupakan ibu korban melapor ke SPKT Polres Prabumulih, pada Selasa (7/9), terkait kejadian yang menimpa anaknya. (palpos/jpnn/fajar/ima)