Siapkan Data Irigasi yang Real Time, DPKP Luncurkan Aplikasi SIJI

Selasa 07-09-2021,14:29 WIB

Dalam rangka pendataan keragaan dan keandalan kondisi fisik jaringan irigasi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Brebes melakukan inovasi. Inovasi tersebut berupa pembuatan aplikasi Sistem Informasi Jaringan Irigasi (SIJI). 

Kepala DPKP Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati melalui Kepala Seksi Lahan dan Irigasi M. Ali Mashuri mengatakan, pada 2016 lalu sebetulnya telah dilakukan audit jaringan irigasi antara DPKP Brebes dengan Kementerian Pertanian. 

Audit itu yang melakukan pendataan pada seluruh jaringan irigasi (primer, sekunder dan tersier), yang outputnya berupa data tabular kondisi fisik jaringan irigasi. 

"Mengingat, dinamika kondisi di lapangan berubah setiap waktu, maka kami berinisiasi menyusun aplikasi SIJI ini," ungkapnya. 

Dijelaskannya, aplikasi SIJI ini tujuan utamanya adalah kesediaan data kondisi jaringan irigasi yang real time dan mudah diakses bagi penggunanya. 

Sehingga nantinya, kata dia, berdampak pada efektivitas anggaran pemerintah dalam menentukan skala prioritas program fisik infrastruktur irigasi, tentunya sesuai dengan kewenangan masing-masing OPD. 

"Jadi nantinya aplikasi SIJI ini bisa memberikan data terkait irigasi secara real time yang ada di lapangan. Sehingga, OPD bisa menentukan skala prioritas program fisik infrastruktur irigasi," ucapnya. 

Sekedar informasi, Kabupaten Brebes dengan total wilayah mencapai 1.769,62 km2 memiliki potensi lahan sawah seluas kurang lebih 63.000 ha. 

Kabupaten Brebes menjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang turut andil dalam swasembada pangan dengan mampu memberikan produksi padi sebanyak 546.327 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 348.775 ton beras (BPS, 2020), yang artinya untuk urusan supply produksi beras, 

Kabupaten Brebes mengalami surplus beras sekitar 134.353 ton dan sekaligus berperan dalam mendukung ketahanan pangan regional/nasional. 

Sedangkan produksi bawang merah, sebagai komoditas unggulan Kabupaten Brebes, mencapai 401.616 ton atau sebagai pemasok utama kebutuhan bawang merah tingkat nasional kurang lebih 30 persen. 

Dari total luasan lahan sawah yang tersedia, terdiri atas lahan sawah irigasi teknis seluas 48.953 Ha (kewenangan pusat, propinsi, maupun kabupaten), dan sisanya merupakan lahan sawah non irigasi teknis.  

Keragaman dan keandalan kondisi fisik infrastruktur irigasi (bangunan irigasi, saluran irigasi) yang ada, terpengaruh secara langsung pada kondisi aktivitas hidrometeorologi (banjir), longsoran, maupun akibat kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan fisik bangunan. (ded/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait