Kongres Pemuda Indonesia (KPI) akan memberikan advokasi dan pendampingan hukum pada keluarga Kartika Damayanti (ayah ibu KD) dan segera melakukan tindakan hukum terhadam pihak Ayu Ting Ting dkk ke Polda Jatim.
Ketua KPI Jatim Edi Prastio mengatakan pihaknya telah menerima kuasa resmi dari orangtua KD.
Diketahui, kasus penghinaan yang dilakukan KD atau akun @gundik_empang terhadap pedangdut Ayu Ting Ting masih terus berlanjut.
Terbaru orang tua KD berencana akan melaporkan balik Ayu Ting Ting dan orangtuanya ke Polda Jatim.
Pelaporan itu akan dilayangkan oleh KPI Jawa Timur sebagai bantuan hukum terhadap keluarga KD.
Dipastikan Kongres Pemuda Indonesia segera melayangkan laporan tersebut ke Polda Jatim.
“Kongres Pemuda Indonesia Akan segera menindak lanjuti kuasa dari orangtua Kartika Damayanti (Bapak Madi dan Ibu Suwarning) untuk melaporkan saudari AR (orangtua ATT) dkk ke Polda Jawa Timur,” kata Edi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/9).
Menurut Edi, kedatangan orangtua AR yang ke kediaman keluarga KD di Bojonegoro, Jawa Timur diduga telah mengandung unsur pengancaman atau pelecehan harkat keluarga KD.
Atas hal itulah, KPI menyesalkan tindakan keluarga AR dkk yang terkesan arogan dengan cara melabrak orangtua KD atau keluarga KD.
“Ini mengakibatkan keluarga KD mengalami trauma dan mengalami tekanan mental sehingga orangtua dan anak Kartika Damayanti mengalami sakit,” ujarnya dikutip dari Pojoksatu.
Seperti diketahui, pedangdut dengan nama lengkap Ayu Rosmalina itu melaporkan KD pemilik akun @gundik_empang ke Polda Metro Jaya karena telah melakukan penghinaan terhadap Ayu dan anaknya, Bilqis Khumairah Razak.
Pemilik akun tersebut sudah lebih dulu berseteru beberapa kali dengan Ayu sebelum akhirnya resmi dilaporkan ke polisi. Dia disebut-sebut sebagai haters yang sering mengolok Ayu di akun instagramnya.
Sebelum dilaporkan, orangtua Ayu, Umi Kalsum dan Abdul Rozak telah lebih dulu mendatangi kediaman KD yang ada di Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, Jawa Timur. Kendati demikian, KD tidak ditemukan di kediamannya lantaran tengah bekerja sebagai buruh migran di Singapura. (fir/pojoksatu/ima)