Identitas dua jenazah anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) terungkap.
Keduanya tewas saat baku tembak dengan Satgas Madago Raya di Pegunungan Desa Tanah Lanto Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Minggu (11/7) lalu.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan berdasarkan hasil identifikasi, kedua DPO MIT tersebut adalah Qatar alias Farel dan Rukli.
"Olah DNA dari tiga daftar pencarian orang (DPO) yang terakhir, pertama Qatar, kedua Rukli, dan ketiga adalah Ambo," katanya dalam keterangannya, Rabu (4/8).
Dijelaskannya, Qatar merupakan DPO MIT yang memimpin aksi pembunuhan di dua Desa di Kabupaten Sigi dan Kabupaten Poso.
"Hasil analisa intelijen itu Qatar yang melakukan pembunuhan di Lemban Tongoa dan Kalimago. Kemudian seperti analisa kita mereka itu terbagi dari beberapa kelompok," katanya.
Diketahui pada Juli lalu, selama sepekan terjadi dua kali kontak tembak antara satgas Madago Raya dengan DPO MIT Poso. Insiden Kontak tembak tersebut menewaskan tiga orang DPO MIT.
Baku tembak pertama terjadi, Minggu (11/7), di Pegunungan Desa Tanah Lanto Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong yang menyebabkan dua DPO MIT Poso tewas. Dua DPO yang tewas kemudian diketahui bernama Qatar dan Rukli.
Kemudian, Sabtu (17/7) lalu, kontak tembak mengakibatkan satu DPO MIT Poso kembali tewas. Insiden terjadi di Desa Tolai Induk Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong.
Tidak jauh dari lokasi kontak tembak yang pertama. DPO MIT yang tewas diketahui bernama Ambo, warga Bima,Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dengan tewasnya 3 DPO tersebut, maka berdasarkan data kepolisian, saat ini DPO MIT Poso menyisakan enam orang. (gw/zul/fin)