Pemerintah berencana akan beralih ke televisi digital dan akan menonaktifkan televisi analog mulai Juli ini. Padahal, di tengah pandemi saat ini, rakyat yang tidak mampu membeli TV digital berpotensi tidak bisa menikmati siaran.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan, dengan rencana tersebut, berpotensi menambah beban masyarakat yang sudah sulit secara kesehatan, ekonomi dan sosial akibat harus tinggal di rumah saat PPKM.
"Kemungkinan satu-satunya hiburan juga dimatikan oleh pemerintah,” ungkap Sukamta di Jakarta, Selasa (27/7).
Ia menambahkan, bahwa memang selain dengan mengganti perangkat televisi dengan digital, bisa juga dengan menggunakan set top box pada televisi analog.
"‘Pemerintah menjanjikan akan memberikan set top box secara gratis kepada masyarakat miskin. Apakah anggarannya sudah tersedia? Apakah sudah menjamin dapat menjangkau semua masyarakat yang tidak mampu?” tanya Sukamta.
Jangan sampai, imbuhnya, ketidakcermatan pemerintah membuat masyarakat dirugikan. Karena tidak bisa menikmati siaran televisi. Skema pemberian set top box ini belum jelas.
“Sampai hari ini belum ada konsultasi Kominfo ke komisi I, untuk program sebesar ini. Apa kominfo mau menanggung sendiri risiko sosialnya?" tanya Sukamta lagi.
“Kita berharap sih dilihat prioritas anggarannya. Sekarang fokus kita mengatasi pandemi (refocusing). Apakah saat ini tepat dilakukan ASO (analog switch off), ini yang harus matang dan cermat pertimbangannya,” imbuh Sukamta.
Prinsipnya, menghindari risiko di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini, jika nantinya program ini tidak berhasil, masyarakat juga yang merasakan dampaknya.
“Tolong Pemerintah pertimbangkan lagi. Ini bukan waktu yang tepat untuk menambah beban masyarakat," tandasnya. (khf/zul/fin)