PT. Pindad (Persero) melaksanakan vaksinasi bagi seluruh manajemen dan karyawan PT Pindad (Persero) yang dilaksanakan mulai dari hari Rabu, 31 Maret 2021 sampai dengan 8 April 2021 di Aula Corporate University Pindad Bandung.
Pembukaan program vaksinasi karyawan ini dihadiri oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose beserta jajaran Direksi PT Pindad (Persero) dan jajaran direksi PEI group serta turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara.
Abraham Mose mengatakan, Covid-19 sangat mempengaruhi bisnis PT. Pindad yang biasa memproduksi produk pertahanan dan keamanan, di masa pandemi ini PT. Pindad mampu menciptakan produk inovasi penanggulangan penyebaran wabah Covid-19. Wabah Covid-19 ini menantang PT. Pindad untuk adaptif dalam menciptakan penemuan baru guna mencari cara penanganan Covdi-19 yang lebih efisien.
“Terimakasih kepada Dinkes Kota Bandung yang mendukung program vaksinasi terhadap karyawan Pindad. Covid-19 sangat mempengaruhi bisnis sehingga ditengah kondisi yang tidak menentu kita harus melakukan efisiensi, cost cutting dan melakukan inovasi. Pindad biasa bikin kendaraan tempur, saat pandemi ini bisa bikin ventilator, bilik disinfektan, membuat APD dan produk penanggulangan Covid-19. Apresiasi tinggi untuk berbagai inovasi dari karyawan Pindad ditengah pandemi ini.” jelas Abraham.
Abraham juga menyampaikan vaksinasi merupakan awal yang baik dan berharap semoga pandemi ini lekas selesai dan kondisi dapat pulih kembali.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengingatkan protokol kesehatan 5M untuk penanganan Covid-19, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
“Vaksinasi yang dilakukan hari ini, merupakan vaksinasi bagi orang dengan kondisi sehat dan semoga dapat mempercepat penanganan pandemi ini. Vaksinasi bukan hanya melindungi diri, tapi keluarga, orang sekitar dan masyarakat. Anda melaksanakan 5M, dari pihak kami (Dinkes) melakukan 3T yakni Tracing,Testing dan Treatment. Tracing, melacak kasus baru Covid-19 dalam 1x24 jam. Testing, kami mengembangkan lab BSL-2 jadi bisa mandiri dan lebih cepat hasil pemeriksaan. Treatment, dimana 80% pasien mengalami Covid-19 tanpa gejala. Dinkes juga memiliki rumah isolasi terpadu untuk pasien yang tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah pribadi.” Jelas dr. Ahyani.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi fasilitas vaksinasi, mulai dari pendaftaran dan verifikasi identitas peserta, screening kesehatan fisik untuk mengetahui apakah penerima vaksin benar-benar sehat, lalu proses vaksinasi hingga observasi pasca vaksinasi selama 30 menit dan mendapatkan kartu vaksinasi. (zul)