Maraknya kasus pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah dan meninggal dunia mengundang keprihatinan Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Tegal.
Fraksi Partai Golkar menyarankan dinas kesehatan memiliki terobosan dengan menyerap tenaga dari mahasiswa kebidanan dan keperawatan serta apoteker yang ada di Kabupaten Tegal.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Tegal M. Khuzaeni, Sabtu (17/7) mengatakan, hampir setiap hari ada pasien yang meninggal dunia. Usia mereka kebanyakan di atas 55 tahun.
Hal ini mengundang keprihatinan Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Tegal. Partai Golkar sangat menyayangkan kinerja Satgas Covid-19 dalam penanganan pasien isoman.
Selama ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal selalu melakukan tracking terhadap warga untuk rapid dan swab tes. Akan tetapi, setelah dinyatakan positif, hanya dianjurkan untuk isoman dan dipasrahkan ke Jogo Tonggo desa.
"Kalau seperti ini, kasihan mereka. Mestinya Satgas Penanganan Covid-19 bertanggungjawab dengan semakin banyaknya pasien isoman yang meninggal di rumah," katanya.
Dirinya menghendaki, Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal dapat mengambil langkah cepat agar angka kematian pasien yang menjalani isoman tidak semakin meningkat.
Hal yang terjadi saat ini banyak pasien Covid-19 meninggal dunia dibawa ke rumah sakit. Pasien yang sudah stadium 4 dan sudah parah baru dibawa kerumah sakit.
"Saya minta tim dinas kesehatan maupun Satgas Penanganan Covid-19 juga harus melakukan survei lapangan ke rumah-rumah pasien yang tengah menjalani isoman," tambahnya.
Satgas, lanjut Khuzaeni, bisa mengecek bagaimana ventilasi rumahnya, ketersediaan ruangan dan kapasitas atau daya tampung rumah pasien.
Kalau anggota keluarganya banyak dan kamar terbatas tetap saja tidak akan maksimal pengobatan pasien isoman. Keterbatasan tenaga kesehatan (nakes) juga perlu mendapat perhatian.
Apabila dinkes hanya mengandalkan tenaga medis yang ada di tingkat kecamatan tentu akan kewalahan. Terlebih banyak nakes yang terpapar Covid-19. (guh/ima)