Kritik pedas BEM UI yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ‘The King of Lip Service’ masih menjadi sorotan banyak pihak.
Salah satunya dari Wasekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin yang membandingkan pemerintahan Presiden Jokowi dengan era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di masa SBY, banyak mahasiswa yang mengritik pemerintahan presiden ke-6 itu. Namun, SBY kala itu tetap tenang menanggapinya.
“(SBY sering dikritik) beliau tidak menanggapinya bahkan santai saja tuh,” kata Novel dikutip dari Pojoksatu.id, Rabu (30/6).
Bahkan kata, Novel, SBY pernah dihina oleh para mahasiswa dengan menyamakan SBY dengan kerbau. Namun, pendiri Partai Demokrat itu tetap santai menanggapinya.
“Di zaman SBY mahasiswa dengan beraninya terang- terangan menghina SBY dengan membawa kerbau yang ditulis di badan kerbau SiBuYa tapi beliau tidak menanggapinya,” ujar Novel.
Poster atau meme berisi ucapan untuk Jokowi diunggah di akun media sosial Twitter Aliansi Mahasiswa UGM.
Dalam poster itu ditampilkan sejumlah berita yang memuat judul pernyataan Jokowi, di antaranya statement Jokowi soal masyarakat harus aktif sampaikan kritik.
Selain itu, postingan itu juga menyindir berbedanya antara janji dan keputusan yang diambil Jokowi. Mulai terkait rindu demo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) langsung mendapat panggilan dari pihak rektorat setelah melayangkan kritik kepada Presiden Joko Widodo.
Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespon kritikan yang dilayangkan BEM UI terhadap dirinya dengan julukan ‘The King Of Lip Service’.
Dalam video yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi tampak tersenyum di hadapan kamera saat ditanyakan mengenai hal tersebut.
Menurutnya, kritikan yang disampaikan BEM UI itu sah-sah saja dalam negara demokrasi.
“Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi, kritik ini ya boleh-boleh saja,” kata Jokowi, di Istana Negara, Selasa (29/6).
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu mengaku sudah terbiasa dengan kritikan-kritikan semacam itu.