Itulah berita besarnya. Kok yang seperti itu terjadi di Amerika. Bukan di Tiongkok atau India atau Astina.
Di Amerika, pengawasan gedung tinggi sebenarnya sudah sangat ketat. Izin gedung tinggi hanya berlaku 40 tahun. Setelah itu setiap gedung tinggi harus memperbarui izin –untuk 40 tahun berikutnya.
Kondo di Miami tersebut dibangun tahun 1981. Berarti sudah berumur 40 tahun. Ia harus mulai mengurus izin itu. Harus diperiksa tingkat keamanannya. Itu sudah dilakukan.
Sudah ditunjuk konsultan teknik. Tiga tahun lalu. Untuk memeriksa seluruh aspek tekniknya. Terutama berkaitan dengan kekuatan fondasinya.
Ternyata kondo tersebut sudah cacat. Ditemukanlah beberapa kelemahan. Ada beton yang keropos. Ada dinding yang retak kecil. Ada rembes di bawah kolam renang.
Bahkan harian New York Time mengungkapkan sudah ada lubang yang mencurigakan. Yang ditemukan penghuni di hari roboh itu.
Pihak manajemen sebenarnya lagi memproses semua temuan itu. Perbaikan segera dilakukan. Manajemen sudah mendapat kredit USD 12 juta untuk perbaikan itu. Tiap penghuni sudah setuju akan membayar antara Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar. Tergantung luasan rumah di situ. Yang paling kecil tiga kamar. Yang paling besar 4 kamar. Luasnya ada yang 120 m2 ada pula yang 149 m2.
Tidak ada masalah juga dengan renovasi.
Hanya kalah cepat.
Kondo itu runtuh lebih awal. Runtuhnya dimulai dari kondo yang di tengah (Lihat foto, warna kuning). Lalu tower bagian timurnya (Lihat foto kedua). Prosesnya sangat cepat. Hanya 12 detik. Ada kamera yang merekam pergerakan itu. Detik pertama mulai ada gerakan. Detik ke 12 bangunan sudah tidak ada. Tinggal debu yang terlihat membumbung. Sampai detik ke 22 debu itu masih terlihat.
Kompleks kondo di situ terdiri dari tiga tower. Tower utara dan tower selatan –yang dibangun bersamaan: di tahun 1981.
Mereka membayar USD 200.000 ke Pemda untuk mengurus izin membangun. Uang itu sebagai biaya pemindahan selokan yang tidak boleh dikerjakan oleh pengembang. Agar kualitas selokan baru penggantinya sesuai keinginan Pemda.
Belakangan di antara tower utara dan selatan itu dibangun gedung baru: tower tengah. Bergandengan dengan tower utara dan selatan.
Yang tengah itulah yang runtuh lebih dulu. Lima detik kemudian menggeret tower selatan. Anehnya tidak menggeret tower yang utara. Tower yang selamat itu menjadi seperti gedung yang terpotong.
Dari cara runtuhnya itulah para ahli teknik sipil mengambil kesimpulan: ada masalah di fondasinya. Bisa karena desainnya yang tidak sempurna. Bisa pula pelaksanaannya yang membuat kurang kukuh.
Di situlah para ahli bangunan memfokuskan penyelidikan. Lihat denah area fondasi di foto ini.