Desa Bangungalih Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal nyaris di-lockdown. Hal itu menyusul jumlah kasus positif Covid-19 di desa tersebut semakin banyak.
Sekdes Bangungalih Teguh Pujiono, Sabtu (29/5) mengatakan, dari
semula hanya dua orang, sekarang bertambah menjadi 21 orang.
Awalnya memang ada rencana mau di-lockdown. Terutama di Pedukuhan Babad. Namun masyarakat menolak dengan alasan perekonomian.
"Kami hanya melakukan upaya pencegahan dengan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Warga diminta selalu memakai masker, tambah Teguh Pujiono, jaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Pemerintah desa juga menghentikan semua kegiatan hajatan dan hiburan.
Untuk sementara, kegiatan hajatan dan hiburan distop sampai tanggal 6 Juni 2021. Sedangkan untuk tempat ibadah tetap dibuka. Namun, para jemaah harus jaga jarak dan memakai masker. Selain itu, pihaknya juga rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh rumah warga.
"Termasuk di tempat fasilitas umum dan tempat ibadah. Penyemprotan disinfektan dilakukan setiap dua hari sekali," tambahnya.
Sementara itu, Camat Kramat H Tri Guntoro membenarkan jika di Desa Bangungalih mengalami peningkatan jumlah pasien Covid-19. Saat ini, jumlahnya sebanyak 23 kasus. Rinciannya, 2 orang meninggal dunia dan 21 orang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
"Semoga mereka lekas sembuh. Intinya, pasien yang sedang isoman harus taat protokol kesehatan dan selalu mengkonsumsi vitamin, sayur-sayuran dan buah-buahan," terangnya. (guh/ima)