2019 Didukung Emak-emak Jadi Lawan, 2024 Gerindra Berkawan dengan PDI Perjuangan

Sabtu 29-05-2021,06:20 WIB

Sejumlah partai politik (parpol) mulai 'cari angin' melihat peta dan arah politik di Tanah Air, meski Pemilu 2024 masih jauh. Sejumlah parpol mulai menyatakan sikap, ada juga yang masih abu-abu.

Gayung bersambut, pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang sebelumnya mengatakan jika ada peluang untuk maju bersama PDI Perjuangan diamini Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

PDI Perjuangan misalnya. Melalui Sekjen Hasto Kristiyanto secara tegas membuka diri untuk berkoalisi dengan Gerindra, PKB, PPP, atau bahkan PAN.

Saat diskusi dengan daring, Jumat (28/5), Hasto juga secara tegas mengatakan, jika partainya tidak membuka diri untuk PKS dan Demokrat. Alasannya, ada perbedaan basis ideologi.

"Partai elektoral kami partai ideologi. Tetapi juga bertumpu pada kekuatan massa. Ini saya sampaikan tegas, agar tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan hal tersebut," kata hasto, Jumat (28/5).

PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya buka suara soal kemungkinan adanya koalisi antara partainya dengan Gerindra pada Pilpres 2024 mendatang. Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri diakui memang memiliki kedekatan.

"Apa yang disampaikan Mas Muzani (Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani, Red) karena melihat bagaimana kedekatan hubungan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati," ujar Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (28/5).

Ditambahkan Hasto, selain aspek ideologi, faktor kedekatan kultural, kedekatan organisasi, kedekatan basis massa, kedekatan dari aspek strategi untuk memperluas basis massa juga akan jadi pertimbangan partainya.

Menurutnya, PDIP tidak hanya dekat dengan Gerindra. PDIP, lanjutnya, bisa saja berkoalisi dengan partai mana pun. Bisa dengan PAN, PPP dan PKB. Hasto menegaskan PDIP bisa berkoalisi partai mana pun dengan ideologi yang sama.

Dia berharap kontestasi Pilpres 2024 hanya diikuti oleh dua pasangan calon. "Tahun 1912 berdiri Muhammadiyah. Salah satunya lahirlah PAN, kami cocok. Kemudian tahun 1926 ada NU, lahir PKB dan PPP, kami juga cocok. Tahun 1945 berdiri TNI, Pak Prabowo dari TNI, kami pun cocok," paparnya.

PDIP, kata Hasto, akan membangun koalisi. Tujuannya pemilu 2024 mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon. "Sehingga tidak ada dua ronde. Supaya energi bisa difokuskan mengatasi berbagai persoalan bangsa," pungkasnya.

Sebelumnya, Muzani menjelaskan, jika koalisi ini mungkin terjadi karena adanya hubungan baik antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Sejak beliau (Prabowo) belum ditetapkan sebagai Menteri Pertahanan dan sampai sekarang hubungan itu baik, tidak ada masalah, dan itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP," kata Muzani. (rh/khf/zul/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait