Adanya varian baru Covid-19 dan munculnya klaster perlu tetap diwaspadai. Utamanya pascalibur Lebaran. Karenanya, hotel dan obyek wisata harus menerapkan Cleanliness, Health, Safety dan Environment (CHSE).
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri saat menjadi narasumber pada Bimbingan Teknis (Bintek) Penerapan CHSE di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Rabu (26/5) siang mengatakan, munculnya klaster baru setelah libur Lebaran dan adanya varian baru patut diwaspadai. Karenanya, perlu penataan penerapan disiplin protokol kesehatan.
"Sehingga hotel dan destinasi wisata bisa tetap dibuka tetapi tidak menimbulkan klaster baru," katanya.
Menurut Fikri, bintek memang sangat penting. Namun, yang lebih penting lagi, pelaksanaannya dan disiplin 3M kemudian diekpose agar masyarakat menjadi tahu. Sehingga mereka yang berkunjung ke obyek wisata akan merasa nyaman, karena sudah menerapkan secara ketat protokol kesehatan yang berbasis CHSE.
"Karenanya, perlu ada peran pemerintah daerah melalui dinas pariwisata dalam memfasilitasi penerapan CHSE di hotel atau tempat-tempat wisata," ujarnya.
Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya mengatakan, Bintek Penerapan CHSE digelar untuk mendukung bangkitnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, setelah terkena dampak Covid-19 yang sangat berat.
"Bintek ini memberikan pemahaman kepada pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif, terhadap penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada penerapan CHSE,” jelasnya.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kota Tegal Ir Cucuk Daryanto MSi dalam sambutannya mengatakan, bintek dilakukan dengan menghadirkan pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Diharapkan, nantinya dapat memberikan manfaat serta menumbuhkan semangat baru bagi para pelaku pariwisata.
“Kami berharap agar bisa kembali bangkit di tengah pandemi Covid-19 ini,” tandasnya. (muj/ima)