Oleh: Yusrina Faradiana (Mahasiswa FEB UPS Tegal)
Seperti yang kita ketahui bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) telah menyatakan bahwa Corona Virus Desease 2019 atau Covid-19 telah menyebar di sebagian besar negara-negara di seluruh dunia, termasuk negara Indonesia.
Pandemi ini menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu dan telah menimbulkan korban jiwa, serta kerugian material yang semakin besar. Wabah Covid-19 membuat masyarakat Indonesia khawatir karena banyaknya warga yang terkena dampak penularan virus tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah mengambil dan memberlakukan kebijakan lockdown, PSBB, PPKM, dan seruan di rumah saja sebagai langkah untuk mengurangi atau memutuskan rantai penyebaran Covid-19.
Di seluruh penjuru Indonesia pembelajaran tingkat TK, SD, SMP, SMA/K sampai mahasiswa/i sudah digantikan dengan program pemerintah yang belajar dirumah saja. Para karyawan yang bekerja sudah digantikan menjadi Work From Home atau WFH.
Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak media massa yang dapat digunakan manusia untuk dijadikan alat dalam berkomunikasi. Istilah media sosial mengacu pada layanan yang dapat dengan mudah diakses melalui jaringan internet.
Pada umumnya fungsi dari media sosial diantaranya untuk berbagi pesan dengan banyak pengguna media sosial itu sendiri, yaitu berupa berita (informasi), gambar (foto) dan juga tautan video dengan berkontribusi dalam konten yang dibuat oleh pengguna, atau bergabung dengan komunitas daring.
Media sosial tidak hanya dapat diakses di perangkat komputer, tetapi dengan adanya aplikasi di smartphone atau telepon pintar, maka semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses media sosial secara mobile sehingga dapat diakses kapanpun dan di manapun.
Adanya media sosial di sekitar masyarakat memiliki peran penting untuk mendapatkan informasi apalagi di masa pandemi ini, menjadi media untuk mencari informasi terkait Covid-19, pembelajar, pekerjaan, dan lain sebagainya hingga hiburan sekalipun. Semua hal itu dapat dilihat dan diakses melalui media sosial.
Media sosial memberikan dampak besar bagi kehidupan generasi milenial dan juga mempengaruhi keberfungsian sosialnya di kehidupan nyata, banyak generasi milenial berjuang untuk mempertahankan eksistensinya di media sosial.
Perkembangan media sosial ini membuat generasi milenial sendiri mulanya berlomba-lomba dalam membina komunitas melalui jaringan internet terutama media sosial yang terdiri dari Facebook, Twitter, YouTube, Tiktok, Instagram, WhatsApp, Game Online dan masih banyak lagi.
Di masa pandemi ini, media sosial yang paling menonjol yang sangat populer di kalangan generasi milenial atau biasa disebut sebagai media sosial paling meresahkan adalah aplikasi TikTok dan Shopee.
Media sosial yang tergolong masih baru ini berhasil mendapatkan puluhan ribu unduhan setiap harinya. TikTok menjadikan ponsel pengguna sebagai studio berjalan. Media sosial ini menghadirkan special effects yang menarik dan mudah digunakan sehingga semua orang bisa mencipaakan sebuah video yang keren dengan mudah.
Bertolak belakang dengan TikTok, Shopee menjadikan ponsel pengguna sebagai media belanja online, yang memudahkan pengguna melakukan transaksi jual beli tanpa harus bepergian keluar sehingga kebijakan pemerintah yang telah diberlakukan dapat dilaksanakan dengan baik.
Di tengah pandemi Covid-19, dua aplikasi ini dirasa semakin meresahkan kaum generasi milenial saat ini. Pasalnya penggunaan aplikasi TikTok dan Shopee telah menjadi sebuah rutinitas sehari-hari. Tak heran jika semakin banyak orang menggunakannya selain sebagai media informasi tetapi sebagai hiburan untuk mengurangi rasa kebosanan akibat adanya kebijakan di rumah saja.