Sukses dan punya karier menyanyi yang cemerlang, Lady Gaga rupanya punya kisah kelam yang tidak banyak diketahui publik.
Dia secara blak-blakan mengaku pernah menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh seorang produser musik hingga dirinya hamil pada usia 19 tahun.
Suatu cobaan yang akhirnya menyebabkan dia mengalami 'gangguan psikotik total'.
Bintang cantik yang terkenal dengan penampilan nyentrik itu selama ini menyimpan kisah traumatis yang dialaminya saat masih remaja.
Penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu mengisahkan cerita pilunya dalam sebuah film dokumenter 'The Me You Can't See,' yang diciptakan oleh Oprah Winfrey dan Pangeran Harry untuk platform Apple TV+ pada Jumat (21/5).
Dikutip dari RMOL, artis asal New York ini pertama kali membahas soal pelecahan seksual yang dialaminya bersama DJ radio Howard Stern pada tahun 2014. Dia mengatakan peristiwa itu telah menyebabkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang masih dia alami hingga saat ini.
"Saya berusia 19 tahun dan saya bekerja di bisnis ini dan seorang produser berkata kepada saya: 'Lepaskan pakaian Anda'," ungkapnya dalam film dokumenter itu, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (22/5).
"Saya bilang tidak. Dan saya pergi," kenang Gaga.
"Dan mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan membakar semua musik saya dan mereka tidak berhenti bertanya kepada saya dan kemudian saya hanya membeku dan saya hanya ... Saya bahkan tidak ingat," katanya sambil menangis.
Perempuan berusia 35 tahun, yang tidak pernah mengungkapkan identitas pemerkosa yang meninggalkannya saat tahu dirinya hamil. Gaga mengatakan bahwa dia akan terus merahasiakan namanya dari publik karena dia "tidak ingin bertemu dengan orang itu lagi."
“Saya menyadari itu adalah rasa sakit yang sama yang saya rasakan ketika orang yang memperkosa saya menurunkan saya saat hamil di sudut rumah orang tua saya, karena saya muntah dan sakit. Karena saya dianiaya. Saya dikurung di studio selama berbulan-bulan."
Dia mengungkapkan bahwa hanya beberapa tahun kemudian, ketika serangan kecemasan membawanya ke rumah sakit, dia menyadari bahwa dia menderita gangguan stres pascatrauma.
"Saya mengalami gangguan psikotik total dan selama beberapa tahun saya bukan gadis yang sama," kata Gaga.
"Sepertinya otak Anda tidak aktif dan Anda tidak tahu mengapa tidak ada orang yang panik, tetapi Anda berada dalam kondisi paranoia yang luar biasa," ungkapnya.
"Sungguh hal yang sangat nyata untuk merasa seperti ada awan hitam yang mengikuti Anda kemanapun Anda pergi memberi tahu Anda bahwa Anda tidak berharga dan harus mati," kata Gaga.