Saat ini, polisi juga sudah memasang garis polisi di rumah orangtua Aisyah yang sekaligus menjadi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Dikutip dari Pojoksatu, fakta baru penemuan jasad Aisyah di Temanggung, Jawa Tengah, diungkap oleh keluarga.
Keluarga benar-benar tidak menyangka bahwa Aisyah meninggal dengan cara yang tragis dan mengenaskan.
Bocah perempuan berusia tujuh tahun itu, ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi tinggal kerangka dan kulit.
Aisyah ditemukan di atas kasur di sebuah kamar di rumah orangtuanya, di Dusun Paponan Desa Bejen Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung.
Diduga, kematian Aisyah itu sengaja ditutup-tutupi oleh orangtuanya, Marsidi (42) dan Suwarthinah (38).
Sebab, bocah malang itu diduga sudah meninggal sejak empat bulan lalu.
Maryanto, adik Marsidi menyatakan, kakaknya sejak empat bulan terakhir selalu menutup-nutupi keberadaan Aisyah.
Saat ia menanyakan keberadaan keponakannya itu, Marsidi menyebut Aisyah berada di rumah kakeknya di Dusun Congkrang, Bejen.
“Dia (Marsidi) mengatakan Aisyah di rumah kakeknya dan tidak mau diajak pulang,” ungkapnya.
Awalnya, Maryanto mengaku sama sekali tidak menaruh curiga kepada kakaknya itu.
Akan tetapi, alasan yang sama selalu dilontarkan Marsidi setiap kali ia menanyakan keberadaan keponakannya kembali.
“Lama-lama jadi curiga, tapi belum mikir sampai ke sana (Aisyah meninggal),” tuturnya.
Puncaknya, yakni pada hari raya Lebaran kemarin di mana seluruh keluarga berkumpul di rumah orangtuanya di Dusun Selingkung Desa Congkrangan.
Saat itu, Aisyah sama sekali tidak terlihat berkumpul. Hal itu membuat kakek Aisyah justru bingung dan tidak mengetahui keberadaan salah satu cucunya itu.
Itu membuat sang kakek mendesak Marsidi untuk mengungkap dimana saat itu Aisyah berada.
Dari situ, Marsidi kemudian menceritakan ihwal kronologi kejadian yang dialami Aisyah.