Ruangan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (28/4). Diketahui, Azis diduga memiliki keterlibatan dalam kasus suap Walikota Tanjungbalai.
Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S) Jerry Massie menilai, dugaan tersebut termasuk kategori masif, terstruktur dan sistematis dilakukan seorang pimpinan DPR dari Golkar.
Jerry juga mengaku heran dengan kekayaan Azis yang mencapai Rp96 miliar. Hal tersebut dianggap tidak masuk akal. Hanya saja, jika dikaitkan dengan keterlibatan partai, Jerry mengaku, belum melihat adanya keterkaitan.
“Padahal Azis juga sempat dilaporkan salah satu ormas di Lampung tapi dia tak tersentuh hukum. Tapi kali ini dia tak akan lepas dari jerat hukum. Kelakuan ini sangat buruk sepertinya jadi markus atau maklar kasus. Dan ini menurunkan brand image Partai Golkar,” kata Jerry kepada Fajar Indonesia Network, Senin (26/4).
Ia melanjutkan, jika berkaca dari kasus korupsi Setya Novanto, ia menilai hal tersebut adalah murni korupsi/pure corruption. “Tapi Azis high conspiracy atau konspirasi tingkat tinggi. Bayangkan KPK bisa diatur bahkan ada penyuapan,” terangnya.
Selain Azis, KPK harus mengungkap jika ada mafia kasus lainnya di partai Azis.
“Saya pikir Golkar akan berubah di tangan Airlangga lantaran banyak kadernya yang terlibat korupsi. Ada juga mantan Sekjen Idrus Marham kali ini salah satu petinggi mereka terlibat kasus extraordinary corruption,” tambahnya.
Bukan cuma itu, sebelumnya Azis juga pernah dilaporkan meminta 10 persen terkait kasus Dana Alokasi Khusus (DAK) di Lampung. Tapi, dugaan kasus ini hanya mengendap.
“KPK harus membongkar keterlibatannya dalam kasus di Lampung ini,” tandasnya. (khf/zul/fin)