Usai berhasil menguasai program sekolah adiwiyata di Kota Tegal dan Provinsi Jawa Tengah, SMPN 7 Tegal mulai berbenah menghadapi helatan selanjutnya di tingkat Nasional. Saat ini, berbagai persiapan mulai dikebut salah satu SMP favorit di Jalan Kapten Sudibyo Tegal itu.
Kepala SMPN 7 Tegal, Ries Murdiani memaparkan dalam program sekolah adiwiyata terdapat empat aspek penilaian. Di antaranya kebijakan, kurikulum, pengelolaan sarana dan prasarana pendukung yang ramah, serta kegiatan lingkungan di sekolah yang berbasis partisipatif.
"Sejumlah persiapan dan kegiatan di sekolah, sudah disiapkan dengan melibatkan aktif civitas akademika. Baik kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, komite, dan masyarakat sekitar sekolah," beber Ries.
Ditambahkan Ries, pelibatan aktif unsur-unsur komponen dan masyarakat sekitar sekolah bertujuan untuk meningkatkan wawasan lingkungan yang telah disosialisasikan dan bekejasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tegal.
Sedangkan guru-guru dan tenaga administrasi, rinci Ries, melakukan studi banding dan kunjungan ke sekolah lain. Upaya ini dilakukan untuk menimba ilmu dan berbagi pengalaman demi mewujudkan SMPN 7 Tegal sebagai sekolah adiwiyata nasional tahun ini.
"Untuk bidang kurikulumnya, persiapan administrasi sudah dilaksanakan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang berwawasan lingkungan," terangnya lagi.
Ries lalu mengungkapkan persiapan yang dilakukan civitas akademika di bidang sarana dan prasarana. Antara lain berupa penanaman, pembibitan, pengomposan, kolam ikan, green house, biopori, mading, tanaman toga, aquaponik.
"Dalam proses ini tidak hanya guru yang menyiapkannya, tapi juga siswa melalui kegiatan OSIS, pramuka, maupun ekskul lainnya ikut membantu mempersiapkannya," jelas Ries.
Ries menggarisbawahi upaya meningkatkan mutu pendidikan, tidak hanya kompetensi pendidik yang terus ditingkatkan, melainkan juga kualitas kondisi sekolah. Sehingga, ungkap Ries, akan terwujud lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran yang sehat, nyaman, serta membentuk siswa yang kreatif.
Itulah sebabnya, kepedulian civitas akademika SMPN 7 Tegal juga tidak hanya dilakukan di internal sekolah, tetapi juga lingkungan sekitar sekolah. Salah satunya, Sabtu (17/4) lalu, siswa-siswa melakukan aksi pencabutan paku-paku di pohon turus jalan di sepanjang Jl. Kapten Sudibyo yang merupakan salah satu jalan protokol di Kota tegal dengan konsep jangan sakiti pohonku.
"Upaya-upaya ini kita lakukan, harapannya penghargaan sekolah adiwiyata nasional bisa SMPN 7 Tegal raih tahun ini. Kendati masih dalam masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat semua warganya, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat," tambahnya.
Selain untuk kepentingan program sekolah adiwiyata nasional, kegiatan-kegiatan itu juga bertujuan mengejawantahkan visi sekolah mewujudkan layanan prima untuk menciptakan insan cerdas, komprehensif, kompetitif, dan berwawasan lingkungan hidup. (mei/muj/zul)