Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Tegal menilai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lamban menangani bencana alam yang telah merusak ruas Jalan Yomani-Guci di kawasan Bukit Clirit, Desa Kalibakung Kecamatan Balapulang.
Jalan yang amblas itu hingga kini masih menjadi titik kemacetan kendaraan yang melintas di jalur tersebut.
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Tegal Nuridin, Kamis (8/4) mengatakan, saat terjadi hujan, jalan itu sulit dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Kondisi itu membuat jalan menjadi macet.
Dirinya setiap hari selalu melewati jalan itu, karena tempat tinggalnya berada di wilayah Bumijawa. Setiap melintas, dirinya harus menunggu lama untuk bergantian melewati jalan amblas tersebut.
"Jalan yang amblas pada beberapa bulan lalu itu, belum bisa dilewati secara normal. Sebab, jalan hanya diuruk dengan tanah. Harusnya setelah diuruk langsung dibeton. Jadi, saat hujan bisa dilewati," katanya.
BPBD tidak memiliki keberanian, tambah Nuridin, untuk betonisasi jalan tersebut. BPBD takut lantaran menilai penanganan hanya bersifat sementara. Padahal, akses jalan itu sangat vital untuk warga yang berada di dua kecamatan, yakni Bojong dan Bumijawa.
Sementara akses lainnya melalui Jejeg juga tidak bisa dilalui, karena jembatan di wilayah itu juga amblas. Akses lainnya melalui Jatinegara dinilai sangat jauh dan jalannya rawan longsor.
"Jangan takut untuk kepentingan masyarakat. Nyatanya jalan itu sangat dibutuhkan," tambahnya.
Jika pembangunan Jalan Clirit menunggu Perubahan APBD Kabupaten Tegal tahun 2021, lanjut Nuridin, maka momentum Lebaran akan menjadi kesengsaraan bagi warga di dua kecamatan tersebut. Dipastikan, jalan akan macet total dan warga tidak bisa silaturahmi dengan saudara lainnya.
"Sebelum masyarakat bergejolak, pemkab harus sudah membangun jalan itu. Jangan membuat rakyat sengsara," ucapnya. (guh/ima)