Seorang bocah berusia di bawah umur berinisial MRP dianiaya sekitar 10 orang. Salah satu di antaranya ada yang membawa sebilah parang hingga membuat korban MRP terkena luka bacok di bagian kepala.
Kasus pengeroyokan itu pun terungkap. Polisi menyebut, pelaku yang menganiaya anak di bawah umur ternyata berjumlah 11 orang.
Dikutip dari Fajar, Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Iqbal Usman, mengatakan, para pelaku ditangkap sehari pasca kejadian di beberapa wilayah di sekitar Kecamatan Panakkukang dan Manggala.
“Total ada 11 orang diamankan yang diduga sebagai pelaku atau yang berkaitan dengan kasus ini,” katanya, Rabu (7/4).
Perwira polisi dua balok ini juga membenarkan, korban mengalami luka di kepala akibat tebasan senjata tajam jenis parang, yang digunakan pelaku.
“Untuk peran dari masing-masing para pelaku ini masih dalam pemeriksaan,” terang Iptu Iqbal.
Akibat pengeroyokan, warga Jalan Toddopuli 10 ini harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan medis, akibat luka bacok yang ia alami akibat peristiwa yang terekam kamera CCTV tersebut.
Dalam rekaman yang diterima, tampak korban MRP hanya bisa jongkok di lantai sambil melindungi kepalanya dengan tangannya sendiri, dari satu di antara 10 pelaku yang ingin menganiaya dirinya di warnet tersebut.
Pria yang membawa sebilah parang itu langsung menghunuskan parang miliknya, hingga korban mengalami luka di kepala. Tidak hanya itu, tampak korban juga dipukul dan ditendang oleh kawanan pemuda yang sudah tersulut emosi itu.
Dari penuturan rekan korban, AP 16 tahun, peristiwa mengerikan itu terjadi bermula saat korban MRP nyaris ditabrak oleh pelaku di sekitaran Jalan Pengayoman, Makassar.
Diduga pelaku tak puas, akhirnya mereka mengejar korban yang saat itu sudah kabur ke warnet tersebut untuk bersembunyi. Sayang, tempat persembunyiannya juga diketahui oleh para pelaku hingga ia dianiaya di dalam warnet tersebut.
Sementara si penjaga warnet tak bisa apa-apa dan tak bisa melawan, karena jumlah pelaku sekitar 10 orang dan satu orang membawa parang.
“Awalnya hanya satu orang yang bermasalah dengan korban. Tapi muncul temannya yang lain hingga menganiaya korban. Setelah di rumah sakit, korban langsung melapor ke polisi,” tambahnya. (ishak/fajar/ima)