JAKARTA- Serangan terduga teroris Zakiah Aini ke Mabes Polri adalah pukulan telak bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Hal ini seperti pendapat Indonesia Police Watch (IPW).
Karena hal ini, sudah semestinya kapolri menindak tegas aparat kepolisian yang bertanggungjawab dalam hal itu.
Pasalnya, insiden ini terjadi karena petugas ceroboh menjaga keamanan Mabes Polri hingga berhasil dibobol teroris.
“Apa yang terjadi di Mabes Polri itu adalah pukulan telak buat Kapolri Sigit yang baru menjabat,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, dikutip dari Pojoksatu.id, Sabtu (3/2).
Karena itu, Neta mempertanyakan siapa pihak aparat kepolisian yang bertanggungjawab dalam serangan teroris yang dilancarkan Zakiah Aini itu.
Hingga sekarang, lanjut Neta, Kapolri Listyo belum juga menindak tegas aparat kepolisian yang bertanggungjawab dalam insiden itu.
“Ini siapa bertanggungjawab. Tindak ada yang ditindak tegas aparat kepolisian karena berhasil dibobol terorisme,” tuturnya.
Menurut Neta, terjadinya serangan teroris di Mabes Polri itu akan membuat publik menjadi krisis kepercayaan terhadap kepolisian.
“Publik akan bertanya, bagaimana polisi bisa menjaga dan melindungi masyarakat dari serangan teroris wong menjaga markas besarnya saja tidak mampu,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengatakan, Zakiah Aini melakukan tembakan kepada petugas sebanyak enam kali.
Dua kali ditembakkan kepada polisi di dalam pos, dua kali menembak polisi di luar serta dua kali kepada anggota polisi yang ada di belakangnya.
“Karena itu, polisi melakukan tindakan tegas terukur hingga tewas di tempat kejadian,” kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (23/3) malam.
Zakiah Aini diketahui masuk dari pintu belakang Bareskrim Polri menuju pos gerbang utama Mabes Polri.
Selanjutnya terduga teroris tersebut menanyakan keberadaan kantor pos.
Petugas yang ditanyai oleh perempuan tersebut menunjukkan arah kantor pos yang ditanyainya.
Setelah mendatangi pos, perempuan itu pergi dan kembali mendatangi pos jaga.