Dua remaja tersambar petir saat bermain sepakbola di Lapangan Desa Mangunsaren Kecamatan Tarub, Jumat (2/4) pagi. Seorang korban meninggal dan seorang lainnya berhasil diselamatkan.
Kapolsek Tarub Iptu Slamet Ibnu Akbar membenarkan hal itu. Dia menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB, saat dua kesebelasan sedang mengikuti pertandingan sepakbola persahabatan antardesa.
Tiba-tiba ada petir yang menyambar dua orang di antara mereka, hingga keduanya terpental dan tak sadarkan diri.
"Awalnya mereka sedang main bola, mau dimulai babak kedua cuaca mendung, belum hujan, tiba-tiba ada kilatan petir. Langsung menyambar dua orang yang mengakibatkan satu meninggal dan satu lagi pingsan," kata Ibnu, Jumat (2/4) siang.
Korban meninggal yakni Saeful Anas (15), warga Desa Mejasem Timur Kecamatan Kramat. Sedangkan korban yang pingsan yakni Ali Farhan (17), warga Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi.
Menurut Ibnu, kedua korban langsung dibawa rekan-rekannya ke Puskesmas Tarub, setelah tersambar petir. Namun, korban bernama Saeful Anas akhirnya meninggal dunia, meski sempat mendapat perawatan medis.
"Korban yang meninggal ada luka bakar sedikit di bagian dada sebelah kiri. Kalau korban yang satu lagi setelah dirujuk ke RSUD Suradadi kondisinya tidak apa-apa, hanya syok," ujarnya.
Ibnu memastikan penyebab kematian korban yang meninggal adalah sambaran petir berdasarkan pemeriksaan dokter Puskesmas Tarub. "Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Keluarga sudah menerima kalau ini musibah," ucapnya.
Pascakejadian itu, Ibnu mengatakan, pihaknya bersama pemerintah kecamatan dan desa sudah mengimbau agar kedua tim kesebelasan untuk tidak bertanding sepakbola terlebih dahulu, karena pertimbangan kondisi cuaca.
"Pertandingan sepakbola yang digelar itu bukan turnamen, tapi pertandingan persahabatan biasa," imbuhnya. (yer/gun/zul)