Dendam Sejak SMP, Dua Pemuda Saling Bacok Pakai Golok dan Sama-sama Terkapar di Jalan

Kamis 01-04-2021,09:00 WIB

Perselisihan yang terjadi di masa kecil tampaknya tidak selalu terkikis oleh waktu. Kedua pihak bisa memupuk dendam, sehingga menjadi pertengkaran yang semakin serius.

Seperti yang terjadi di Jalan Pamoyanan Desa Pegersari Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, Senin (30/3) malam. Dadan Suhendar (40), warga Pamoyanan berduel dengan Dani (40), warga Pagersari yang masing-masing menggunakan senjata tajam jenis golok.

Dari informasi yang dihimpun, hal itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, di mana Dadan dan Dani bertemu di Jalan Pamoyanan tepatnya Kampung Tagog Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.

Dadan datang berdua dengan temannya, sedangkan Dani ditemani beberapa orang temannya. Keduanya pun sempat cekcok sambil menenteng senjata jenis golok, mereka pun akahirnya saling bacok sampai keduanya terkapar di jalan.

Salah seorang saksi mata di lokasi, Doni mengaku, kaget tiba-tiba ada yang berkelahi. Dia tidak melihat secara detail karena langsung lari menjauh. “Enggak ada yang berani melerai,” ungkapnya kepada wartawan, Selasa (30/3).

Teman-teman Dadan maupun Dani saat itu seolah tidak ikut campur dalam perkelahian tersebut. Dua pria dewasa itu benar-benar duel satu lawan satu.

Setelah keduanya terkapar, akhirnya keduanya dibawa ke Puskesmas Ciawi untuk mendapat penanganan medis. Doni menyebutkan bahwa baik Dani maupun Dadan sama-sama mengalami luka robek di bagian kepala.

“Karena saling bacok,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Septian Adi Prihartono SIK MA menegaskan kasus tersebut bukan perkelahian kelompok. Aksi saling bacok itu terjadi saat Dadan dan Dani duel satu lawan satu.

Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota bersama Unit Identifikasi melakukan Olah Tempat kejadian Perkara (TKP) di lokasi. Aparat yang dikerahkan pun tidak hanya Polsek Kadipaten, namun juga Polsek Ciawi dan Pagerageung.

Kapolsek Kadipaten, AKP Gunarta mengatakan pihaknya sudah mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian. Di samping mengumpulkan bukti dan keterangan saksi, pihaknya pun menunggu Dadan dan Dani pulih untuk dimintai keterangan.

“Kami mengecek keduanya mengalami luka serius,” ujarnya.

Polisi pun melakukan pertemuan dengan Kepala Desa Pegersari, Kepala Desa Pamoyanan serta tokoh masyarakat. Hal tersebut supaya semua pihak bisa menahan diri menyikapi peristiwa ini. "Kami harap jangan ada yang terpancing,” terangnya.

Kepala Desa Pagersari, Hendi Rustendi sudah mengetahui bahwa Dadan dan Dani bak musuh bebuyutan. Perselisihan mereka diketahui sudah terjadi sejak mereka remaja tanpa dia ketahui secara jelas.

“Kalau enggak salah sudah sejak SMP,” terangnya.

Tags :
Kategori :

Terkait