Diduga hilang saat bekerja, salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) asal Kecamatan Bumiayu hingga saat ini belum ditemukan. Diketahui, ABK tersebut bekerja di sebuah kapal perikanan dan hilang saat berada di Laut Pasifik sebelah barat Meksiko.
Kepala Bidang Industri dan Ketenagakerjaan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dipernaker) Tusdi membenarkan informasi tersebut. Dari laporan yang diterima dalam surat Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI Nomor 02728/WNI/02/2021/66 menyebutkan, kejadian tersebut terjadi pada 8 November 2020 lalu.
Saat itu, kata dia, sekitar pukul 14.45 waktu setempat, kapal perikanan tempat korban bekerja berada di Laut Pasifik, sebelah barat Meksiko. Tiba-tiba, korban dari tengah buritan kapal melompat ke laut.
"Dari surat yang kita terima, korban hilang karena diduga melompat ke laut. Dalam kejadian tersebut tidak ditemukan indikasi kriminal," ujarnya, Selasa (23/3).
Dijelaskannya, terkait peristiwa tersebut, pihaknya sudah memberikan pemahaman terkait kejadian yang menimpa korban. Apalagi, karena itu bukan kecelakaan kerja, maka korban tidak mendapatkan kompensasi ataupun asuransi kematian.
"Namun, untuk hak-hak finansial ABK, kita akan upayakan agar bisa terpenuhi termasuk terkait gaji korban agar diberikan ke ahli waris," pungkasnya. (ded/ima)