Bupati Brebes Idza Priyanti akan memberikan pendampingan kepada korban penyiraman air keras, mulai dari layanan kesehatan maupun proses hukumnya.
Simpati Bupati Idza itu dilakukan sebagai bentuk perhatian dan respon pemerintah daerah. "Kejadian ini kan sejak Januari lalu. Jadi, ini bentuk kepedulian kami kepada korban untuk mendapatkan pendampingan. Baik itu pendampingan hukum maupun layanan kesehatannya," ujarnya, Kamis (18/3).
Korban hingga saat ini, beber Bupati, masih trauma akibat kejadian memilukan tersebut. Hanya saja, urai Idza, berkat pendampingan, akhirnya korban mau dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Tadi saya sudah pesan ke Wadir Pelayanan RSUD Brebes untuk memberikan layanan sebaik-baiknya kepada korban. Sebab, sudah beberapa bulan ini korban tidak bisa bergerak ke kanan kiri, karena badannya mengalami luka," ungkapnya.
Pendampingan layanan kesehatan di RSUD Brebes, rinci Idza, antara lain dengan perawatan yang tidak perlu membayar alias gratis. "Jadi saya pesan ke pihak RSUD untuk bisa memberikan perhatian ke korban."
Wadir Pelayanan RSUD Brebes, Aries Suparmiyati mengatakan pihaknya akan membeirkan layanan ke korban dengan dokter spesialis yang ada di RSUD Brebes. Apalagi, beberapa bulan menjalani perawatan di rumah, korban belum menunjukkan tanda-tanda sembuh.
"Kita akan mengupayakan pelayanan yang terbaik," pungkasnya. (ded/zul)