Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Penujah Kecamatan Kedungbanteng telah melebihi ambang batas. Selain limbah masyarakat, juga banyak ditemukan bekas masker dan kemasan plastik minuman mineral.
Kepala UPTD Pemprosesan Akhir Sampah dan Limbah pada Dinas LH Adiningrum Dyah Puspita, Selasa (16/3) mengatakan, pada tahun 2020, pihaknya banyak menemukan sampah masker sekali pakai dan kemasan plastik minuman serta pembungkus makanan.
Dirinya menduga, dominan sampah itu karena banyak masyarakat yang mengandalkan kemasan plastik untuk melindungi makanan dan minuman dari kontaminasi virus corona.
"Saya tidak menampik, volume sampah di tahun 2020 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2019. Peningkatannya mencapai 39 persen," katanya.
Jumlah volume sampah di tahun 2020, tambah Adiningrum Dyah Puspita, totalnya 205.111 meter kubik. Itu diangkut oleh 23 unit kendaraan truk yang rata-rata mengangkut empat kali rit dalam sehari. Walau mengalami peningkatan, pihaknya tetap optimistis volume sampah akan berkurang. Hal itu karena didukung dengan gerakan desa merdeka sampah di sektor hulu.
"Dengan adanya gerakan itu, diharapkan akan tumbuh kelembagaan seperti bank sampah, BUMDes, koperasi dan usaha daur ulang yang dapat mengurangi sampah hingga 30 persen per desa," tambahnya.
Ditambah dengan adanya pemilahan sampah, dari rumah tangga yang berawal dari dapur, tentunya akan semakin mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat sampah dan berakhir ke TPA Penujah. (guh/ima)