Mantan Ketua MPR Amien Rais dinilai tengah bermanuver sendiri terkait isu presiden tiga periode yang dilontarkannya. Padahal seharusnya para tokoh politik melakukan konsolidasi ke dalam menghadapi persiapan Pemilu 2024.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo menilai tudingan pendiri Partai Ummat Amien Rais terkait skenario amendemen UUD 1945 soal masa jabatan presiden tiga periode tak jelas. Padahal dalam menghadapi Pemilu 2024, para tokoh politik seharusnya memperkuat konsolidasi internal.
“Kan tahun depan sudah memasuki tahapan-tahapan pemilu, janganlah jumpalitan politik sendiri yang menuduh ke mana-mana; dan bisa diartikan pihak-pihak yang sebenarnya ingin, tapi menukikkan kepada orang lain, apalagi Bapak Presiden Jokowi,” katanya, Senin (15/3).
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan Pemerintah saat ini sedang berkonsentrasi untuk mengatasi pandemi COVID-19 dan memulihkan ekonomi nasional. Terlebih, menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) taat pada konstitusional, sehingga tudingan untuk memperpanjang masa jabatan presiden melalui amendemen UUD 1945 tidak benar.
“Bapak Jokowi taat konstitusional. Jadi gerakan atau pola-pola menjebak itu sebaiknya ditinggalkan dalam manuver politik. Bapak Jokowi, saya yakin, beliau tidak akan terjebak dengan manuver-manuver murahan tersebut,” tegasnya.
Diketahui, dalam akun Youtube, Amien Rais mengatakan ada upaya pembentukan opini publik untuk melakukan amendemen UUD 1945 terkait kemungkinan jabatan presiden bisa dipilih untuk tiga periode.
“Mereka akan mengambil langkah pertama, meminta sidang istimewa MPR yang mungkin satu atau dua pasal yang katanya perlu diperbaiki-yang mana saya juga tidak tahu-tapi kemudian akan ditawarkan pasal baru, yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali,” katanya di akun youtube-nya yang diunggah Sabtu (13/3). (gw/zul)