Harga cabai rawit di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Tegal semakin meroket. Sebelumnya harganya hanya Rp50 ribu per kilogram. Sekarang sudah mencapai Rp100 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang sayuran di Pasar Pepedan Kecamatan Dukuhturi, Amin Amanah (47) Selasa (9/3) mengatakan, baru kali ini harga cabai rawit naik.
Kenaikan itu kemungkinan imbas dari pandemi. Ditambah dengan musim hujan yang tidak kunjung berhenti. Kenaikan tidak hanya cabai rawit, tapi juga bawang putih dan cabai keriting.
Untuk bawang putih, harganya sekarang Rp35 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp18 ribu per kilogram. Sedangkan cabai keriting yang sebelumnya Rp30 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp45 ribu per kilogram.
"Saya harus bersabar menghadapi kenaikan harga cabai rawit dan lainnya ini," katanya.
Sedang Samikha (68), pedagang warung lesehan di Jalan KS Tubun Kota Tegal yang biasa belanja di Pasar Pepedan mengeluh harga sayuran merangkak naik. Utamanya cabai rawit, keriting dan bawang putih. Praktis, dirinya harus mengurangi nominal belanjanya.
Biasanya, dirinya membeli cabai rawit 5 sampai 6 kilogram per hari. Namun sekarang hanya mampu membeli 1 sampai 2 kilogram per hari.
Sementara itu, pengepul
sayuran di Pasar Pepedan, Muhayat (63), mengaku saat ini tidak berani menyimpan stok bawang putih dan cabai rawit. Hal itu karena harganya belum stabil.
"Para pelanggan yang biasa membeli lebih dari 1 kuintal, sekarang hanya beberapa kilogram. Modal tidak bisa memutar, karena harganya tidak stabil. Semoga di bulan Ramadan nanti, harganya normal kembali," harapnya. (guh/ima)